PT Agrisarana Jaya Perkasa menawarkan produk traktor pertanian dengan berbagai manfaat seperti hematnya penggunaan bahan bakar, mesin yang tahan lama, mudah dioperasikan, dan harga yang kompetitif. Kesemuanya ini diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Dengan karakteristik dan keunggulan yang dimilikinya, PT Agrisarana Jaya Perkasa menggebrak pasar traktor pertanian untuk perkebunan kelapa sawit. Sudah ada tiga produk alat berat yang diluncurkan ke pasar antara lain dengan merek Landini, Yanmar, dan Erreppi/Buffalo. Ke depan, perusahaan berencana meluncurkan seri baru dari Erreppi Buffalo MKII. Arlimda Arkeman, Country Manager PT Agrisarana Jaya Perkasa, mengatakan sudah hampir dua dekade perusahaan ini berdiri yang dimulai dengan menjual produk ke industri gula / pertanian tebu. Sementara itu, hampir 12 tahun terakhir ini pemasaran traktor pertanian fokus kepada industri sawit.
Supaya dapat bersaing, perusahaan atau agen alat berat dituntut mesti menawarkan produk dengan keunggulan lebih dari alat berat lainnya. Menurut Arlimda, traktor pertanian yang dipasarkan oleh perusahaan mereka sangatlah hemat bahan bakar karena menggunakan mesin Perkins asli buatan Inggris, terutama untuk traktor pertanian merek Landini. Traktor Landini hanya membutuhkan bahan bakar solar 2,5-2,7 liter per jam, tergantung kondisi lahan dan beban kerja masing-masing traktor.
Untuk traktor Yanmar, kebutuhan bahan bakar sebanyak 1,0-1,2 liter per jam dan Erreppi/Buffalo hanya memerlukan bahan bakar 0,5-0,7 liter per jam. Arlimda menjelaskan efisiensi ini sangatlah penting karena perusahaan memperhitungkan tingkat efisiensi dari bahan bakar, artinya jika sudah dapat menghemat 1-2 liter per hari saja, itu sangat signifikan sekali dampaknya terhadap biaya operasi.
Keunggulan lain, kata Arlimda, produk traktor pertaniannya lebih sederhana sehingga mempermudah kerja penggunanya. Sebab, mesin yang terlalu canggih membutuhkan training khusus dan mensyaratkan untuk operator yang mempunyai pengalaman. Berbeda dengan alat berat PT Agrisarana Jaya Perkasa tidak memerlukan training khusus kepada pembeli, pelatihan yang sederhana sudah cukup, mengingat ketersediaan tenaga kerja yang handal di lapangan cukup langka.
Selain itu, terbukti dengan penggunaan system transmisi syncromesh untuk traktor Landini yang membuat pengemudi lebih mudah ganti gigi. Arlimda memaparkan transmisi ini membuat traktor lebih mudah dijalankan layaknya mobil. Faktor ini pula yang menentukan harga traktor yang dijual perusahaannya.
Arlimda menambahkan mesin buatan Eropa ini memiliki daya tahan lama sehingga memberikan jaminan dan kepastian kepada penggunanya. “Mesin yang dipakai masih blue engine bukan green engine. Karena ini mesin green engine akan membutuhkan bahan bakar solar dengan kualitas tinggi sehingga belum siap diaplikasikan di lapangan terutama di daerah terpencil. Kendati traktor pertanian ini dari Eropa tetapi mudah diadopsi di Indonesia,” ujarnya kepada SAWIT INDONESIA.
PT Agrisarana Jaya Perkasa menawarkan Traktor Pertanian dengan kekuatan mulai dari 35 HP-90 HP. Traktor Landini memiliki tiga tipe yakni Atlantis DT85 Transporter 4WD, Globalfarm 90&100 4WD. Arlimda Arkeman menjelaskan traktor buatan Italia ini dapat dipakai dalam pembukaan lahan sawit dengan pertimbangan buruknya infrastruktur seperti tidak adanya jalan raya. Fungsi lainnya, traktor ini dapat digunakan untuk membuat akses jalan di perkebunan, serta mengangkut TBS di waktu musim panen, disamping dapat digunakan untuk penggunaan lainnya seperti: Pemupukan mekanis menggunakan spreader, alat tanam bor ( PHD ) dan kegiatan lain.
Produk Yanmar merupakan traktor pertanian dengan dua tipe antara lain Model EF352T (35 HP) dan Model EF453T (45 HP). Traktor lisensi Jepang ini menggunakan direct injection yang membuat bahan bakar lebih hemat yang diperkirakan 1,0-1,2 liter per jam. Arlimda Arkeman menuturkan Yanmar sangat sesuai untuk kegiatan mekanisasi yang sekarang banyak diterapkan perusahaan kelapa sawit. Salah satunya dapat mengumpulkan dan mengangkut buah disaat panen dan membawa produk agrokimia. PT Agrisarana Jaya Perkasa ditunjuk menjadi dealer Yanmar semenjak 1 Oktober 2007, khusus untuk kebun sawit saja.
Dalam waktu dekat, papar Arlimda, perusahaan akan meluncurkan produk traktor spesial Erreppi/Buffalo dengan model terbarunya MKII . Mini traktor ini dapat bergerak di segala jenis lahan dan medan mulai dari tipe tanah mineral sampai gambut. Buffalo MKII memiliki keistimewaan karena multifungsi untuk mengangkut buah sawit langsung dari blok ke bin atau Tempat Pengumpulan Hasil (TPH), melaksanakan pemupukan dengan spreader dan membawa bibit sawit di masa penanaman. Kapasitas angkut mencapai 750 kilogram. Alat ini ringan dan menggunakan ban spesial yaitu ban lebar “ Flotation Tyre “.
Kemampuan traktor spesial ini masuk ke lahan gambut karena didukung ukuran ban yang lebar (kurang lebih selebar 12,5 inci) . Tanpa dukungan ban tersebut , dapat dipastikan mini traktor sulit bergerak di lahan gambut atau becek bahkan biasanya dapat tenggelam. Arlimda menjelaskan kendaraan ini dijamin tidak merusak akar tanaman sawit ketika melintasi blok, karena semakin lebar ban, tekanan anginnya pun kecil/rendah 5-7 psi saja . “Alat ini sesuai untuk kegiatan mekanisasi karena meminimalisir jumlah tenaga kerja. Harga traktor spesial Erreppi/Buffalo kurang lebih mencapai Rp200 juta per unit, “ ujarnya.
Kemudahan
Untuk mendapatkan kepercayaan dari pelaku sawit, PT Agrisarana Jaya Perkasa memberikan layanan suku cadang dan servis kepada pengguna produknya. Arlimda Arkeman mengatakan perusahaan sudah memiliki dua kantor besar merupakan cabang yakni Pekanbaru untuk wilayah Sumatra/Bangka Belitung (Babel). Lalu, kantor di Sampit melayani area Kalimantan dan Sulawesi. Kedua kantor cabang ini didukung tempat layanan servis berikut sub-cabangnya di Lampung, Belitung, untuk Sumatra/Babel, Samarinda, Tj.Redap dan Ketapang untuk memperkuat cabang Sampit. Tahun ini, perusahaan akan menambah tempat servis di Berau. Dalam membangun tempat servis, perusahaan memperhitungkan tempat yang mendekati konsumen khususnya daerah dimana alat berat perusahaan banyak terjual.
Langkah lain, jelas Arlimda, PT Agrisarana Jaya Perkasa menjalin kerjasama dengan perusahaan kelapa sawit yang membeli produknya dalam jumlah besar. Dengan cara, menempatkan satu mekanik di kebun tersebut dan dibuatkan gudang untuk menyimpan suku cadang. “Dari segi biaya lebih efisien karena hanya menanggung biaya mekanik saja tersebut tanpa harus membuka kantor cabang. Keuntungan lain, akses layanan kepada konsumen lebih mudah dijangkau, “ ujar lulusan Teknik Mesin Universitas Trisakti ini.
Sampai tahun 2012, PT Agrisarana Jaya Perkasa mencatat total penjualan Landini mencapai 1.290 unit di seluruh Indonesia. Penjualan ini naik signifikan 84,3% dibandingkan tahun 2005 yang baru mencapai 700 unit. Arlimda Arkeman optimistis penjualan traktornya akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun mendatang karena pengembangan lahan kelapa sawit terus berjalan. Apalagi, pelaku industri sawit sudah mengenal keunggulan produk PT Agrisarana Jaya Perkasa, terbukti sudah lebih dari 110 perusahaan perkebunan yang menjadi pengguna. (Qayuum Amri/Hendro)