• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 24 March 2023
Trending
  • Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan
  • Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan
  • Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan
  • BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo
  • Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja
  • Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
  • Penurunan Harga Kelapa Sawit Sebesar Rp70,96/Kg
  • Sertifikasi Halal Upaya Negara Memberikan Perlindungan Hukum Atas Hak Warga Negaranya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Program CONSERVE Kegiatan Inovatif yang Dikembangkan KLHK Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati Dalam Pembangunan di Lintas Sektor
Berita Terbaru

Program CONSERVE Kegiatan Inovatif yang Dikembangkan KLHK Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati Dalam Pembangunan di Lintas Sektor

By Redaksi SI1 month ago4 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia meluncurkan sebuah program kerjasama baru yang diberi nama CONSERVE, pada Rabu (15/2) di Jakarta. Nama ini merupakan sebuah akronim dari Catalyzing Optimum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources and Viability of Endangered Wildlife Species.

Program ini diimplementasikan oleh KLHK dengan dukungan pendanaan dari Global Environment Facility (GEF) dan fasilitasi oleh United Nations Development Program (UNDP). Hibah GEF yang dialokasikan senilai USD 6,2 juta untuk durasi 72 bulan. KLHK menyediakan dukungan pembiayaan berupa kontribusi in-kind.

“Program CONSERVE ini merupakan salah satu kegiatan inovatif yang dikembangkan oleh KLHK bersama mitra dalam upaya pengarusutamaan konservasi keanekaragaman hayati dalam pembangunan di lintas sektor. Apalagi beberapa spesies target dari program ini terutama gajah dan harimau memiliki wilayah jelajah yang luas meliputi beragam status dan fungsi kawasan dan lahan, sehingga pendekatan konservasi berbasis lanskap sesungguhnya mutlak dibutuhkan,” ungkap Plt. Dirjen KSDAE, Bambang Hendroyono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Indra Exploitasia.

Baca juga :   Disperindagkop Memastikan Stok Kebutuhan Pokok Selama Ramadhan

Dirjen PPI Laksmi Dhewanthi, yang sekaligus juga merupakan Operasional Focal Point untuk GEF di Indonesia, dalam sambutannya mengharapkan proyek CONSERVE dapat berkontribusi untuk pencapaian Global Environtmental Benefit dan secara spesifik mendukung program-program nasional antara lain Folu Net Sink 2030, dan Enhanced Nationally Determined Contribution, khususnya untuk sektor kehutanan.

Tujuan proyek adalah untuk memperkuat pengelolaan lanskap prioritas di dalam dan di luar Kawasan Konservasi dalam meningkatkan capaian konservasi keanekaragaman hayati, menghasilkan praktik penggunaan lahan dan mata pencaharian yang berkelanjutan, serta menangani perdagangan satwa liar ilegal pada lanskap yang dipilih menjadi fokus program. Lanskap prioritas yang dipilih yaitu lanskap Ulu Masen di Provinsi Aceh, lanskap Seblat di Provinsi Bengkulu, dan lanskap Moyo-Satonda di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Hal ini akan dicapai dengan mengatasi dampak negatif dari praktik pembangunan yang tidak berkelanjutan dengan mencoba membangun dan mengoperasionalkan pendekatan perencanaan dan pengelolaan ramah keanekaragaman hayati yang komprehensif dengan menyelaraskan pembangunan sosial-ekonomi, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan konservasi keanekaragaman hayati di bentang alam hayati.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Indra Exploitasia yang secara ex-officio berperan sebagai National Project Director (NPD) dari kegiatan CONSERVE menerangkan bahwa launching ini merupakan rangkaian yang tidak terpisah dari inception workshop yang berlangsung selama 2 hari untuk membahas berbagai aspek perencanaan dan pengelolaan CONSERVE dengan melibatkan stakeholder terkait, terutama anggota Project Board, GEF Focal Point, UNDP, pemerintah daerah, akademisi, pihak swasta, NGO, dan masyarakat di dalam dan di sekitar lanskap prioritas yang dipilih.

Baca juga :   Komitmen Kemendag Terus Memantau Ketersediaan Stok dan Stabilitas Harga bapok

“Kita berharap CONSERVE dapat menjadi katalisator yang strategis dalam menuntaskan beberapa program yang sudah dilakukan di bentang alam yang menjadi target, terutama upaya mitigasi interaksi negatif antara masyarakat dan spesies kunci secara komprehensif, sehingga masyarakat dapat hidup berdampingan dengan satwa secara harmonis. Ketika interaksi negatif dapat kita mitigasi, maka pada saat itulah masyarakat akan menyadari bahwa satwa liar justru dapat menjadi modalitas dan berkontribusi positif dalam pembangunan ekonomi,” tambah Indra.

Sementara, Deputy Resident Representatif UNDP Indonesia, Sujala Pant sebagai perwakilan dari UNDP Indonesia yang merupakan GEF Implementing Agency dari proyek ini menerangkan bahwa proyek ini merupakan salah satu bagian utama dari kerjasama UNDP dengan Pemerintah Indonesia untuk mempercepat proses transisi menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan hijau, dengan pengarusutamaan pada perlindungan keanekaragaman hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan.

Baca juga :   Kementan dan TNI - AD Membangun Ketahanan Pangan Nasional

Proyek ini juga akan bekerja untuk memastikan dukungan yang lebih baik untuk praktik yang lebih inklusif gender. Ini akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memahami dan menjalankan praktik pengelolaan keanekaragaman hayati berkelanjutan yang berdasarkan pengarusutamaan gender, dan saya juga mengajak kita semua untuk belajar dari kepemimpinan perempuan dalam upaya konservasi dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam aktivitas proyek ini,” ungkap Sujala.

Kegiatan launching ini dihadiri oleh beragam pihak dari instansi pemerintah lintas Kementerian dan Lembaga, mitra pembangunan, pemerintah daerah, akademisi dan juga pihak swasta.

Kegiatan ini diwarnai oleh sesi talkshow yang mengetengahkan topik Pengarusutamaan Konservasi Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Lintas Sektor, yang diulas dari sudut pandang pemerintah, akademisi dan dari perspektif gender. Dengan nara sumber Direktur KKHSG, Indra Exploitasia, Rektor Universitas Sumbawa, Chairul Hudaya, dan Suraiya Kamaruzzaman, akademisi yang sekaligus merupakan tokoh gender inclusive.

Sumber: menlhk.go.id

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

14 hours ago Berita Terbaru

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

15 hours ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

15 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo

16 hours ago Berita Terbaru

Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

17 hours ago Berita Terbaru

Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

18 hours ago Berita Terbaru

Penurunan Harga Kelapa Sawit Sebesar Rp70,96/Kg

19 hours ago Berita Terbaru

Sertifikasi Halal Upaya Negara Memberikan Perlindungan Hukum Atas Hak Warga Negaranya

20 hours ago Berita Terbaru

Disperindagkop Memastikan Stok Kebutuhan Pokok Selama Ramadhan

21 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 4 weeks ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 days ago1 Min Read
Latest Post

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

14 hours ago

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

15 hours ago

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

15 hours ago

BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo

16 hours ago

Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

17 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version