SUMEDANG, SAWIT INDONESIA – Prof. Agus Pakpahan ditetapkan menjadi Rektor Universitas Koperasi Indonesia (Ikopin University) masa bakti 2023-2027 dalam kegiatan pelantikan dan serah terima jabatan yang berlangsung di Aula Grha Suardani Universitas Koperasi Indonesia, Senin (29 Mei 2023).
Serah terima jabatan dari Dr. (HC) Ir. Burhanuddin Abdullah, MA yang telah menjabat Rektor sejak 2011 kepada Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan di hadapan sivitas akademika dan tamu undangan yang hadir.
Kegiatan ini dihadiri Dr. Gulat ME Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO dan Dr. Rino Afrino, Sekjen DPP APKASINDO yang hadir secara langsung mewakili petani sawit se-Indonesia.
Dr. (HC) Ir. Burhanuddin Abdullah, MA mengucapkan selamat kepada kepada Prof. Agus Pakpahan yang akan memegang amanah baru sebagai rektor.
“Selamat kepada Prof Agus Pakpahan yang hari ini secara resmi dilantik menjadi Rektor Ikopin University. Saya berharap dan mendoakan semoga Ikopin University semakin maju dan semakin banyak langkah inovatif untuk menjadikannya sebagai menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing,” ujarnya.
Prof. Agus Pakpahan dalam sambutannya menjelaskan bahwa koperasi adalah lembaga badan usaha yang dilandasi oleh nilai-nilai kooperatif seperti gotong royong, demokrasi, kesetaraan, kesamaan, kejujuran, keterbukaan, kemandirian, solidaritas dan tanggung jawab sosial. Dapat dipahami bahwa nilai-nilai ini merupakan soft skills atau perangkat lunak yang bersenyawa di dalam tubuh para pelakunya dan di dalam alam budaya masyarakatnya. Soft skills ini adalah bagian dari karakter. Soft skills ini hanya bisa didapat dengan cara mengalaminya atau tumbuh dan berkembang berdasarkan pengalaman yang dilalui oleh para mahasiswa dan kita semua.
“Maka disinilah letak strategis IKOPIN University dalam bidang pendidikan koperasi. Apabila disepakati, sistem pendidikan di IKOPIN University akan dikerjakan dengan mengintegrasikan ilmu ke dalam amalannya yaitu bekerja,” jelas Agus Pakpahan yang juga Dewan Pakar Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).
Prof. Agus mengibaratkannya sebagai belajar mengendarai sepeda maka ilmu mendapatkan teori bersepeda itu dengan menjalankan sepedanya setiap saat. Dengan prinsip ini maka semua mahasiswa IKOPIN University akan dikelompokkan ke dalam Unit-unit Koperasi Mahasiswa (UKM). Satu UKM terdiri atas sekitar 20 orang dengan komposisi mahasiswa Tingkat Akhir berjumlah 5 orang, Tingkat III 5 orang, Tingkat II 5 orang dan Tingkat I 5 orang. Dengan jumlah mahasiswa 2000 orang, misalnya, maka di IKOPIN University akan hadir 100 UKM.
Selanjutnya, Doktor lulusan Michigan State University ini menjelaskan bahwa komunitas dosen dan seluruh civitas academica IKOPIN University diharapkan dapat merumuskan dan mengembangkan metodologi dan metode perkuliahan baru, yaitu kuliah adalah bekerja dan bekerja adalah kuliah.
“Satu di antaranya adalah para dosen harus mampu memberikan bimbingan, motivasi, fasilitasi dan katalisasi untuk menciptakan solusi win-win sebagai solusi yang terbaik. Kita perlu mengembangkan koperasi sebagai institusi yang melahirkan budaya baru, lifestyle baru, khususnya bagi generasi millenial,” urainya.
Prof. Agus mengatakan IKOPIN University perlu mengembangkan program khusus untuk mengembangkan koperasi sebagai unit ekonomi perdesaan bekerjasama dengan dunia usaha, industri dan pemerintah daerah. Satu hal yang telah kami pikirkan sebagai kegiatan Tahap pertama adalah IKOPIN University bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, dengan dukungan dunia usaha, industri dan para pihak lainnya.
Strateginya adalah IKOPIN University mengundang, misalnya, utusan 5 orang mahasiswa dari setiap desa/kelurahan di Kabupaten Sumedang untuk menjadi mahasiswa dan belajar di IKOPIN University.
Gagasan lainya adalah pemanfaatan asset lahan dan sumberdaya manusia IKOPIN University untuk dijadikan modal kerjasama win-win dengan dunia usaha dan industri dalam membangun Pusat Studi Ekonomi Sirkular (Center for Circular Economic Study, PSES/CCES). PSES/CCES ini selain menghasilkan output berupa Model Bisnis Ekonomi Sirkular (MBES) juga sebagai institusi yang menyediakan sarana atau prasarana untuk mahasiswa pasca sarjana S2 dan S3 yang tertarik mendalami ekonomi sirkular.
“Kami yakin IKOPIN University bekerjasama dengan ITB, UNPAD, IPDN, dan perguruan tinggi lainnya dapat mengembangkan beragam proses pendidikan dan inovasi berbasis koperasi,” pungkas Prof. Agus.