JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) meminta sejumlah perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia untuk mencatatkan sahamnya di bursa saham dalam negeri Pasalnya ada perusahaan yang memilih melepas sahamnya di bursa negara lain.
Presiden Jokowi menyatakan ada sejumlah perusahaan besar yang beroperasi di dalam negeri tetapi melepas sahamnya di pasar modal di luar negeri.
“Masa produksinya di sini, berkebun di sini, kok listed- nya (mencatatkan saham) di Singapura, Hong Kong, New York. Jangan gitu dong,” sindirnya.
Jokowi menyebutkan telah mengantongi nama-nama perusahaan yang mencatatkan sahamnya di luar negeri. Di antaranya ada perusahaan sawit dan tambang. Dirinya akan mengajak mereka melantai di dalam negeri.
“Satu per satu akan dipanggil. Nanti saya ajak, sudah ada list-nya, enggak banyak, tapi duitnya gede-gede,” ucapnya.
Presiden juga mendorong dilakukannya penjualan saham umum perdana (initial public offering) atau IPO) oleh anak-anak perusahaan BUMN.
“Kita mendorong terutama anak-anak perusahaan BUMN agar juga bisa segera listing (pencatatan saham) karena kita butuh pembiayaan yang besar untuk membangun infrasktruktur, tidak mungkin semuanya dilakukan dengan peminjaman,” jelas Presiden.
Dalam kunjungan itu, Presiden juga mengapresiasi meningkatnya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI.“Indeks harga saham gabungan kita ini kan tembus ke 5.900, meski yang namanya bisa naik dan bisa turun, tapi artinya apa? Pasar menilai negara kita, Indonesia ini, memiliki prospek yang bagus untuk berinvestasi,” tutur Presiden.
Dalam kunjungan ini, Jokowi ditemani sejumlah pejabat antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dha-kiri, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi, dan Direktur Utama PT BEI Tito Sulistyo.
Sumber foto: setkab