JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Presiden RI, Joko Widodo menyatakan resolusi sawit yang digagas Uni Eropa tidak sejalan dengan semangat kerjasama Indonesia-Norwegia. Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi dalam pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di sela KTT G20 di Hamburg Messe, Jerman, Sabtu (8/7) siang.
Menurut Presiden Jokowi, resolusi ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama REDD+ antara Indonesia dan Norwegia, serta menafikan upaya-upaya Indonesia terkait penanggulangan perubahan iklim, perlindungan lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.
“Saya percaya bahwa Pemerintah Norwegia akan mendukung hubungan perdagangan yang terbuka dan fair,” ungkap Presiden seperti dilansir dari situs setkab.go.id.
Meski demikian, Indonesia dan Norwegia sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi ke depannya. Setidaknya, nilai transaksi perdagangan antarkedua negara mencapai 40,5 persen pada 2016.
Sementara investasi mengalami peningkatan signifikan yakni, sebesar 772 persen. Termasuk peningkatan investasi portofolio dari Pension Global Fund Norwegia. “Perkembangan positif ini perlu terus kita pertahankan atau bahkan ditingkatkan,” tutur Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi peningkatan intensitas kerja sama kelautan dan perikanan antara kedua negara, termasuk dukungan Norwegia terhadap upaya pemberantasan pencurian ikan atau Illegal, Unreportedand Unregulated (IUU) Fishing.
“Saya ingin mendorong formalisasi kerja sama di bidang ini, mencakup pemberantasan IUU Fishing, tata kelola perikanan, budidaya berkelanjutan dan perlindungan laut,” tandasnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana