RIAU, SAWIT INDONESIA – Grup Musim Mas terus berinovasi menerapkan praktik sustainability dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Pelaksanaan praktik keberlanjutan dalam mengelola perkebunan sawit telah menjadi bagian dari pilar bisnis perusahaan.
Corporate Affairs General Manager Grup Musim Mas, Teuku Kanna Rhamdan, mengatakan praktik sustainability menjadi bagian dari pengelolaan bisnis di industri kelapa sawit khususnya Grup Musim Mas .
“Untuk praktik sustainability, ada empat pilar yang dijalankan perusahaan antara lain meningkatkan taraf hidup petani, pekerja dan masyarakat, memberikan dampak lingkungan yang positif, memelihara hubungan yang bertanggung jawab dan berkepanjangan dengan para pemasok dan pemangku kepentingan. Berikutnya menjadi pelopor inovasi dalam praktik keberlanjutan,” ujar Teuku Kanna dalam kunjungan lapangan bersama media, Selasa (6 Juni 2023).
Musim mas memiliki fasilitas pendukung dalam pengembangan inovasi sawit berkelanjutan yaitu Genetic & Agriculture (G&A) Research Center, yang terdiri dari R and D, Genetic Research Center, Agronomic Research and Advisory, Crop Protection Unit, dan Internal Control.
Di sela-sela acara, Grup Musim Mas juga menampilkan kegiatan pengendalian hama dan penyakit di tanaman kelapa sawit seperti kumbang tanduk, ulat kantong, ulat api, ganoderma, rayap dan tikus dengan cara biologis (alami) dan kimia.

“Cara pengendalian hama dan penyakit diutamakan dengan cara biologis (alami). Kecuali serangan hama sudah melewati ambang wajar, disarankan dengan aplikasi kimia,” ujarnya.
Teuku Kanna mengatakan bahwa praktik pengendalian hama dan penyakit tanaman kelapa sawit yang sudah dijalankan selama ini juga ditularkan pada petani sawit swadaya agar memberikan dampak positif pada lingkungan, sesuai pilar keberlanjutan dalam pengelolaan bisnisnya.
Perusahaan juga berbagi praktik sawit berkelanjutan kepada petani mitra. Teuku Kanna menyebutkan telah mengedukasi praktik pengelolaan kebun sawit sesuai dengan Good Agricultural Practices (GAP) kepada petani sawit swadaya yang tergabung dalam Program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas.
“Di kabupaten Siak dan Pelalawan, kami telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 8.000 petani swadaya, dimana sebanyak lebih dari 700 petani tersebut tergabung dalam Asosiasi Petani Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak (APSKSPS) yang kami bina ” pungkas Teuku Kanna.