JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Penyebaran virus Covid-19 atau Corona yang makin meluas di Indonesia, mendorong berbagai pihak untuk melakukan penanganan melalui pencegahan. Hal tersebut juga dilakukan oleh Politeknik LPP Yogyakarta sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah mengantispasi meluasnya Corona.
Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, Ari Wibowo menjelaskan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan wabah Covid-19 di lingkungan kampus mulai untuk mahasiswa hingga karyawannya.
“Kegiatan perkuliahan mahasiswa dilakukan via online semenjak 16 Maret – 7 Juni 2020 khusus teori dengan berbagai media pembelajaran. Sementara itu, praktikum ditunda. Dan, kami berharap 7 Juni mendatang virus sudah mereda dan dapat dilaksanakan praktikum secara langsung,” jelasnya saat dihubungi melalui WhatsApp.
Selanjutnya, Ari menambahkan ujian tengah semester (UTS) dilakukan secara online atau take home. Semua kegiatan kemahasiswaan ditunda. Selain itu, pihak kampus juga membentuk Satgas Covid-19 terdiri dari mahasiswa, dosen dan karyawan yang dikoordinir oleh Health Center LPP. Dan, memberikan bantuan kuota dalam bentuk potongan SPP dan kerjasama dengan provider seluler untuk Kuota Gratis.
Selain perkuliahan online, kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ditunda. Kegiatan PKL yang masih dalam proses penyusunan untuk pendampingan kepada koperasi-koperasi kelapa sawit, ditunda.
Selain itu, dosen atau pengajar diberlakukan kerja dari rumah mulai 18 Maret – 12 April 2020 (sementara), melihat perkembangan nantinya akan dievaluasi kembali. “Dosen melaksanakan kuliah online, pengembangan program-program, publikasi dan lainnya. Dan, melakukan sharing knowledge di antara dosen secara online,” terang Ari.

Untuk memastikan lingkungan kampus dan asrama bebas dari Covid-19, pihak kampus memberikan tugas pada karyawan (Bagian Umum) untuk melakukan sterilisasi dengan disinfektan. Selanjutnya membangun sistem administrasi secara online untuk pelayanan administrasi akademik dan keuangan, perbaikan bangunan dan instalasi listrik serta internet dengan tetap melaksanakan prosedur pencegahan Covid-19.
Ditambahkan Ari, bagi karyawan saat berada di lingkungan kampus wajib menggunakan masker dan di setiap pintu masuk disediakan hand sanitizer untuk sterilisasi tangan. Secara periodik (3 hari sekali), karyawan juga wajib melaporkan kondisi kesehatannya dan keluarganya kepada satgas covid-19 untuk pemantauan. Dan, semua karyawan diberi hand sanitizer masing-masing 100 ml yang wajib dibawa.
“Di asrama juga dibuatkan disinfektan chamber, setiap mahasiwa yang masuk wajib diperiksa temperatur, disinfektan dan cuci tangan dengan sabun. Dan ada pengecekan bagi mahasiwa baik yang keluar atau masuk asrama, untuk memastikan keperluannya. Sebisa mungkin dan sesedikit mungkin diijinkan untuk keluar masuk,” tegas Ari.