PT e–Komoditi Solutions Indonesia meluncurkan PlantationDirectory.com. Situs ini adalah platform e-commerce pertama di Indonesia yang khusus untuk melayani transaksi jual beli (take over) lahan perkebunan dan komoditas.
Ferron Haryanto Chief Executife Officer (CEO) PT e-Komoditi Solutions Indonesia, menjelaskan bahwa kehadiran situs ini menjadi solusi bagi perusahaan kelapa sawit yang ingin ekspansi lahan.“Jadi perusahaan bisa mengakusisi lahan yang sudah ada melalui situs ini,” ujar Ferron dalam wawancara di kantornya di Menara Thamrin, Jakarta Pusat.
PlantationDirectory.com menyediakan informasi perkebunan dan komoditi yang telah melewati proses verifikasi yang ketat dari sisi calon penjual dan pembeli. Informasi tersebut telah diverifikasi oleh Tim Agronomi dan Business Development maupun konsultan kompeten dan terpercaya untuk memastikan bahwa informasi yang tersedia adalah benar, valid dan lengkap. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepercayaan dan keamanan bertransaksi di antara kedua pihak.
Situs ini memberikan deskripsi singkat mengenai informasi lahan perkebunan dari lokasi lokasi, total luas lahan, luas lahan tertanam, jenis bibit, status lahan, kapasitas pabrik, informasi harga jual dan lainnya. Informasi penting lainnya yang tersedia adalah executive summary dan laporan penilaian kebun yang disusun secara terperinci dan sesuai dengan hasil kunjungan yang dilakukan oleh Tim Agronomi dan Business Development yang sudah berpengalaman sehingga membantu calon pembeli mendapatakan detail kebun yang ditawarkan
Ferron menjamin bahwa pihaknya hanya akan memberikan penawaran kepada calon penjual dan pembeli yang terpercaya dan sudah terverifikasi. Oleh karenanya pada dari mulai tahap awal transaksi, aspek kerahasiaan data penjual-pembeli termasuk nilai transaksi menjadi prioritas.
“Jadi kita akan memilih penjual dan pembeli yang serius dan tepat, terutama dari pemilik atau General Manajer langsung. Setelah itu, pembeli yang tertarik menandatangani Letter Of Intent (LOI) dengan nomer listing. Barulah kami berikan data lengkap penjual dan pembeli,” kata lelaki yang sempat tinggal di Amerika Serikat ini.
Sementara itu, harga jual yang ditawarkan merupakan harga yang sudah disepakati oleh pemilik kebun sesuai dengan harga pasaran. Harganya bervariasi tergantung dengan kondisi masing-masing perkebunan, dimana harga tersebut ditentukan oleh kondisi sosial, lokasi perkebunan, kualitas bibit, umur tanaman, jenis tanah, curah hujan, legalitas dan lainnya.
Dalam hal ini harga yang ditawarkan cenderung stabil berdasarkan kesepatan awal, yang bertujuan untuk meminimalisir permainan harga dan menarik minat pembeli. Namun, harga bisa berubah berdasarkan keputusan akhir antara penjual dan pembeli. “Kita sebagai fasilitator tidak akan menaikan harga seenaknya karena biasanya broker di luar bisa naik sampai 20 persen. Kalau kita tidak,” ujarnya.