Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) bekerjasama dengan International Tropical Timber Organization (ITTO) kembali menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Praktik dan Pembangunan Demplot Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB), 18-22 Oktober 2021.
Kepala Seksi Masyarakat Peduli Api, Direktorat PKHL, Suryadijana yang ikut serta terjun ke lapangan menjelaskan maksud kegiatan ini memberikan alternatif penyiapan/pengolahan lahan bagi masyarakat dan juga sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat untuk turut serta melakukan pencegahan karhutla. Pada kegiatan ini akan dilaksanakan dua pelatihan praktik PLTB dan pembangunan demplot PLTB
“Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang peserta yang berasal dari berbagai unsur seperti Masyarakat Peduli Api, tokoh masyarakat, Manggala Agni Kalimantan II/Kapuas, Manggala Agni Kalimantan IV/Muara Teweh, Babinsa, Babhinkamtibmas, dan pemerintah desa untuk mendorong partisipasi dan kontribusinya dalam keberlanjutan kegiatan pembangunan demplot PLTB untuk mendukung upaya pencegahan karhutla,” jelas Suryadijana.
Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan Johny Santoso dalam sambutannya menyampaikan belajar dari kejadian karhutla yang masif pada tahun 2015 pemerintah melakukan perubahan paradigma dalam pengendalian karhutla. Pengendalian karhutla tidak lagi menitikberatkan pada upaya pemadaman, namun lebih mengedepankan upaya pencegahan serta pelibatan semua pihak.
“Hampir 99% penyebab karhutla di Indoesia berkaitan dengan aktivitas manusia berupa praktik penyiapan atau pengolahan lahan dengan membakar. Sehingga Presiden memberikan arahan berkaitan dengan pengendalian karhutla untuk mengedepankan aspek pencegahan, dengan mendorong adanya suatu alternatif penyiapan lahan tanpa bakar yang ramah lingkungan menjadi suatu keniscayaan,” jelas Jhony.
Jhony juga tak lupa menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada camat dan kepala desa yang telah memfasilitasi dan mendorong masyarakat dalam penyelenggaraan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB bagi masyarakat.
”Pelaksanaan kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB tersebut hendaknya dapat dilakukan secara sungguh-sungguh dan komitmen tinggi, melibatkan sinergi dan kolaborasi para pihak, serta perlu dilakukan pendampingan secara kontinyu, sehingga bisa memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. Terlebih lagi bisa sebagai kegiatan percontohan yang ke depannya bisa di replikasi di tempat lain”, pungkas Johny.
Koordinator Kegiatan ITTO PP-A/56-340-1 Irfan Malik menyampaikan bahwa dampak karhutla, baik secara langsung dan tidak langsung, juga sangat mengancam keberadaan dan keberlangsungan sumber daya hutan tropis. Melalui Kegiatan Kerjasama KLHK-ITTO PP-A/56-340-1 “Capacity Building on Forest and Land Fire Management in Indonesia” menunjukan komitmen ITTO dalam upaya penanganan karhutla, khususnya di daerah tropis dan Indonesia.
“Kegiatan Kerjasama ITTO ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan karhutla melalui penguatan kapasitas tehnik dan manajemen para pihak terkait pada tingkat nasional dan 3 provinsi sasaran, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Para pihak yang menjadi target sasaran upaya penguatan kapasitas melalui Kegiatan Kerjasama ITTO ini, meliputi Manggala Agni, MPA, masyarakat lokal, para pihak yang bergerak pada pengendalian karhutla di tingkat pusat maupun daerah,” jelas Irfan.
Khusus untuk kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB ini, para peserta akan diberikan pengetahuan dan keterampilan praktik PLTB yang mencakup teknologi arang terpadu meliputi pembuatan asap cair, arang, dan kompos serta praktik aplikasi di lahan, termasuk monitoring dan evaluasinya. Narasumber penyampai substansi dalam kegiatan ini melibatkan Tim Ahli Peneliti dari Badan Standardisasi dan instrumen KLHK.
Pada kesempatan ini, dilakukan penyerahan bantuan peralatan kepada kelompok Masyarakat Peduli Api yang diterima oleh Kepala Desa Pilang meliputi alat pembuatan asap cair, pompa air, alat semprot (sprayer), serta set peralatan pertanian untuk mendukung implementasi PLTB.
Dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan selalu dikoordinasikan dengan Satuan Tugas pencegahan Covid-19 dan mengedepankan protokol 5M, terutama memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta pengecekan suhu dan tes swab antigen.
Sumber: sipongi.menlhk.go.id