• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Wednesday, 31 May 2023
Trending
  • Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit
  • Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara
  • Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg
  • Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro
  • Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla
  • TPTS Media Control Terhadap Remote Area, Melakukan Pemantauan, Analisa dan Evaluasi Peningkatan Produksi
  • MenkopUKM: Minyak Makan Merah Khusus Diproduksi Petani Sawit
  • Mengenal Produk Herbisida PT Prima Karya Berjaya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Petani Swadaya Dirugikan Dengan Anjloknya Harga TBS
Berita Terbaru

Petani Swadaya Dirugikan Dengan Anjloknya Harga TBS

By Qayuum AmriJuly 13, 20182 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
panen sawit petani
panen sawit petani
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Petani mulai khawatir dengan anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) semenjak libur lebaran sampai sekarang. Di sejumlah daerah, harga TBS bergerak di bawah Rp 1.000 per kilogram.

Di Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara, harga TBS petani bahkan dihargai Rp 500 per kilogram. Agus Widodo, petani sawit swadaya, menceritakan harga buah sawit di daerahnya anjlok menjadi Rp 500 per kilogram. Turunnya harga disebabkan petani sedang panen raya. “Makanya banyak truk TBS antri masuk pabrik sawit,” ujarnya dalam grup komunitas Klinik Sawit, pada awal Juli kemarin.

Baca juga :   Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit

Kondisi serupa terjadi di Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, setelah Idul Fitri harga merosot menjadi Rp 900 per kilogram. Padahal, sehari sebelum lebaran harga masih Rp 1.050 per kilogram.

Anizar Simanjuntak, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), mengakui terjadi penurunan harga buah sawit lebih banyak dialami petani swadaya ketimbang petani plasma. Petani swadaya merupakan petani non mitra perusahaan. Itu sebabnya, tidak ada jaminan harga bagi petani swadaya karena tanpa ikatan kerjasama.

“Kami minta pemerintah khususnya dirjen perkebunan untuk memperhatikan persoalan harga. Supaya ada solusi bagi petani,”kata Anizar ketika dijumpai di kantor Kemenko Maritim, Kamis 12 Juli 2018).

Baca juga :   Koperasi Modern Hadir di Papua Barat

Menurut Anizar, anjloknya harga menyebabkan petani kesulitan membeli pupuk. Lantaran, harga beli TBS petani di hanya bergerak di kisaran Rp 500-Rp 700 per kilogram.

  •  
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Kemas Arfani Rahman mengakui  turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit hanya terjadi pada petani mandiri yang menjual TBS-nya kepada pengumpul. Selanjutnya   dijual lagi ke pemegang delivery order (DO).

Berbeda  dengan petani yang  sudah bermitra dengan PKS langsung seperti KKSR, revitbun dan plasma.”Mereka terima harga sesuai dengan ketetapan oleh provinsi,”ujar Arfani seperti dilansir dari Bangka Pos.

Baca juga :   Riau Hijau dan Komitmen Daerah Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Gulat Manurung, Ketua DPW APKASINDO Provinsi Riau, menawarkan solusi jangka panjang supaya petani diberikan akses kemudahan dalam pembangunan pabrik sawit. Kehadiran pabrik sawit ini sangat penting untuk menjaga harga TBS stabil di tingkat petani.

“Saat ini, pabrik sawit hanya dimiliki pihak swasta perusahaan. Akibatnya, harga tetap dikontrol sama mereka. Ini karena belum ada pabrik yang dikelola petani,” ujarnya.

Gulat menuturkan, ke depan tidak boleh ada lagi petani buah sawit. Tetapi harus ada perubahan menjadi petani CPO (minyak sawit).

harga petani swadaya TBS
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit

2 hours ago Berita Terbaru

Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara

9 hours ago Berita Terbaru

Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg

11 hours ago Berita Terbaru

Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro

12 hours ago Berita Terbaru

Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla

13 hours ago Berita Terbaru

TPTS Media Control Terhadap Remote Area, Melakukan Pemantauan, Analisa dan Evaluasi Peningkatan Produksi

14 hours ago Berita Terbaru

MenkopUKM: Minyak Makan Merah Khusus Diproduksi Petani Sawit

15 hours ago Berita Terbaru

Pengolahan Biogas Berbahan POME

17 hours ago Berita Terbaru

Koperasi Modern Hadir di Papua Barat

18 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 2 days ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 months ago1 Min Read
Latest Post

Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit

2 hours ago

Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara

9 hours ago

Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg

11 hours ago

Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro

12 hours ago

Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.