PEKANBARU, SAWIT INDONESIA – Anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mendapatkan pelatihan pemanfaatan Wahana Tanpa Awak (WTA) atau yang mdikenal dengan nama Drone. Di perkebunan sawit, drone dapat digunakan untuk survei dan pemetaan karena menghasilkan data yang aktual, cepat dan akurat.
“Pelatihan drone merupakan kerjasama dengan Yayasan KEHATI menjadi terobosan penting dan bersejarah buat apkasindo. Karena selama ini petani tidak pernah memikirkan pemetaan dan digitalisasi kebun kelapa sawitnya, semua dilakukan dengan manual,” kata Ketua DPW Apkasindo Riau, Gulat ME Manurung pada sesi pembukaan Pelatihan Pemanfaatan Wahana Tanpa Awak (WTA), Kamis (29 November 2018).
Pelatihan ini kerjasama antara Yayasan Kehati dan DPW Apkasindo Riau yang berlangsung dari 29 November-4 Desember 2018. Peserta yang ditunjuk oleh Apkasindo mewakili Pengurus DPD se Riau adalah sebanyak 12 orang yang mempunyai bakat keahlian dibidang Komputer dan Simulasi.
Gulat menjelaskan bahwa peserta pelatihan ini akan membantu Petani Sawit di DPD masing-masing untuk memetakan kebun sawit dan menggunakan teknologi drone ini untuk kontrol tanaman sawit secara live.
“Belajar teknologi drone tidak hanya semata mengoperasionalkan drone tetapi juga belajar mengenai teknologi pemetaan dan cara membaca peta,”jelas Gulat
Gulat menyebutkan, Apkasindo sangat beruntung bisa belajar langsung dengan instruktur-instruktur SIAR dibawah Kerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (Indonesia Biodiversity Concervation Trust Fund) atau lebih dikenal dengan YAYASAN KEHATI.

“Ucapan terimakasih kami sampaikan klepada Pimpinan dan Manajemen Yayasan KEHATI atas kerjasamanya dengan Apkasindo Riau sehingga berkesempatan belajar teknologi Drone ini secara utuh yang dimulai dari teori dan dikombinasi dengan praktek langsung di Tapung disalah satu KUD Binaan Apkasindo”tambahnya.
Anton Sanjaya, dari Yayasan KEHATI menyampaikan bahwa kerjasama ini didukung banyak pihak seperti SIAR sebagai Instruktur, UKAID British dan Tentunya Kementerian Perekonomian melalui Program Revamping ISPO.
“Kami memilih Apkasindo sebagai Mitra Kerja karena kami telah melihat sepak terjang dan prestasi dari Apkasindo yang tersebar di 23 Provinsi dengan anggota mencapai 20 juta lebih dalam memajukan sektor perkebunan kelapa sawit rakyat,” jelasnya.
Anton Sanjaya menyampaikan bahwa dengan teknologi drone ini dapat mengetahui secara real kondisi kebunnya terkini. Ke depan teman-teman peserta pelatihan akan mampu menjadi operator Drone secara Profesional, memang tidak gampang tapi dengan 6 hari Belajar dan Praktek pasti sudah bisa mengoperasionalkan drone secara baik tinggal bagaimana membiasakan diri dengan teknologi ini.