Makassar, SAWIT INDONESIA – Penyerahan sertifikat kepada perwakilan peserta menandai berakhirnya rangkaian pelatihan petani sawit yang diikuti petani sawit dari kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY Stiper). Acara penutupan dilakukan sebelum melangsungkan kunjungan ke pabrik dan kebun milik perusahaan.
Meski penyerahan sertifikat secara simbolis yang diserahkan instruktur atau narasumber kepada masing-masing perwakilan kelas (batch); Penguatan Kelembagaan dan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, sudah dilakukan. Namun, masih ada kegiatan kunjungan untuk melihat proses bisnis industri sawit, yang berlokasi di Luwu Timur, pada Senin (28 Agustus 2023),
Direktur AKPY Stiper, Dr. H. Sri Gunawan, S.P, M.P, IPU mengatakan terima kasih kepada pihak terkait terutama pada BPDPKS dan Ditjen Perkebunan yang telah mendukung pelatihan yang dilaksanakan AKPY Stiper.
“Pada batch terakhir pelatihan petani sawit yang dilaksanakan AKPY Stiper, diikuti 180 peserta dari kabupaten Luwu Utara hasil dari rekomentek dari Ditjen Perkebunan dan didanai oleh BPDPKS,” ujarnya, saat acara penutupan.
Lebih lanjut, Dr. Sri Gunawan, menegaskan sebagai rangkaian terakhir, peserta pada hari Senin (28 Agustus 2023) diajak untuk mengunjungi pabrik sawit milik PTPN XIV, yang berlokasi di Luwu Timur. Sekaligus mengantarkan peserta untuk kembali ke rumah masing-masing ke Luwu Utara. Kebetulan kegiatan pelatihan petani sawit dari Luwu Utara dilaksanakan di salah satu hotel di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kunjungan ke pabrik sawit, menjadi bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan petani sawit yang dilaksanakan AKPY Stiper. Kami ingin menunjukkan pada peserta proses bisnis di industri sawit, sehingga peserta bisa langsung melihat, bagaimana TBS diolah menjadi minyak mentah sawit atau Crude Palm Oil (CPO),” tambahnya.
Diketahui, sejumlah 180 peserta (petani sawit) dari Kabupaten Luwu Utara selama lebih dari sepekan telah merampungkan rangkaian kegiatan pelatihan. Skema pelatihan; Penguatan Kelembagaan (satu kelas) dan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit (lima kelas). Usai merampungkan pelatihan, peserta akan kembali ke kebun masing – masing untuk melakukan aktivitas mengelola kebunnya.
Berkaitan dengan perpulangan peserta, Dr Sri Gunawan, mengungkapkan pesan pada peserta. Pihaknya menginginkan setelah pelatihan dan beraktivitas kembali peserta dapat mengaplikasikan ilmunya untuk sawit berkelanjutan.
“Untuk kelas Penguatan Kelembagaan diharapkan dapat membentuk kelompok bersama petani sawit lainnya. Buat kelompok atau kelembagaan yang sehat. Untuk mendapat program sarpras BPDPKS, banyak program dr BPDPKS yang dananya siap disalurkan. Sementara, untuk kelas Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, diharapkan bisa mengelola kebunnya jauh lebih baik sesuai Good Agriculture Practices, dengan ilmu dan pengetahuan yang sudah didapat selama pelatihan,” pesannya.
Hal yang sama disampaikan, Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian – Kabupaten Luwu Utara, Arifuddin. Pihaknya menegaskan semua peserta harus bisa mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang sudah didapat selama pelatihan, baik kelas Penguatan Kelembagaan maupun kelas Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit.
“Selain itu, kami juga berharap ilmu dan pengetahuan bisa disebarkan ke petani petani sawit lainnya. Dan bertukar pemahaman (ilmu dan pengetahuan) dengan sesama peserta, yang kelasnya berbeda. Sehingga ilmu yang didapat bisa berkembang dan bermanfaat karena sebarkan ke petani sawit lainnya,” ucapnya.
Sebagai informasi, kegiatan pelatihan petani sawit merupakan program pengembangan sumberdaya manusia perkebunan kelapa sawit (SDM PKS), dari BPDPKS, Ditjen Perkebunan dan AKPY Stiper selaku pelaksana di lapangan. Usai pelatihan, peserta diharapkan bs mengimplementasikan ilmunya untuk industri sawit keberlanjutan.