JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Beredarnya cover Majalah Sawit Indonesia yang memuat Kandidat Pemimpin GAPKI 2023-2028 mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak. Dr. Gulat ME Manurung, MP, CIMA, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) berharap pemimpin GAPKI berikutnya dapat melanjutkan pondasi yang telah dibangun Ketua Umum sebelumnya, Joko Supriyono antara lain hubungan kemitraan yang terjalin baik dengan petani.
“Selama ini, kami sangat nyaman saat dipimpin Pak Joko. Banyak perbedaan pendapat di luar, tetapi dengan diskusi dengan Pak Joko, semua perbedaan tadi menjadi amunisi menuju tujuan yang sama,” jelas Gulat melalui sambungan telepon setelah bertemu pejabat kedutaan Swiss untuk RI, Senin (30 Januari 2023).
Konsep yang sudah terbangun selama ini adalah “satu gerbong” dan ke depannya kami berharap gerbong itu makin panjang dan kuat.
Harapan kami petani juga kepada kandidat, supaya bisa merangkul sebanyak-banyaknya korporasi sawit. Karena kalau sudah dibawah bendera GAPKI, akan jauh lebih mudah berkomunikasi jika ada perbedan pendapat antara petani dengan korporasi dilapangan.
“Yang kami rasakan selama ini seperti itu, kalau anggota GAPKI, pasti cepat ketemu jalan keluarnya karena kordinasi antar organisasi lebih cepat dan terukur. Harapan ini tentu harapan untuk memastikan kami petani sawit bisa bersinergi dengan GAPKI, tentu dengan segala keterbatasan kami Petani,” ujar Gulat.
“Memang ini Munas GAPKI bersifat internal. Namun GAPKI sebagai abang kami (APKASINDO) menjadi organisasi yang sangat berpengaruh menentukan arah industri perkelapasawitan nasional. Makanya, kami berharap Ketua Umum GAPKI 2023-2028 dapat berkawan dengan petani dan terbuka dalam komunikasi. Terkhusus tentang data-data sawit, kami sangat merasakan itu sejak Pak Joko Ketum GAPKI, ujarnya.
Gulat mengakui GAPKI sebagai asosiasi sawit tertua di Indonesia karena sangat mempengaruhi kemajuan industri sawit sebagai penyumbang utama devisa Indonesia. Hubungan baik antara GAPKI dengan petani sangatlah penting supaya yang kecil (petani) menjaga yang besar. Begitupun yang besar (perusahaan) menolong yang kecil.
“Selain itu, ketua umum terpilih diharapkan memahami karakteristik petani. Serta memahami empat konsep yaitu ekonomi, sosial, ekologi, dan hukum,” urai Doktor Agro-Ekologi Lulusan Universitas Riau ini.
Ayah dua anak ini menegaskan APKSINDO sangat berharap “titip” Sawit Indonesia kepada Ketua GAPKI berikutnya.
”Tidak menunjuk nama dan orangnya. Harapan kami, karakter ketua umum GAPKI berikutnya menempatkan petani sawit sebagai mitra stretegis. Faktor berikutnya mengenal karakteristik petani juga,” jelasnya.
“Kalau boleh perwakilan APKASINDO juga diundang ke Munas. Kami ingin petani dapat belajar berdemokrasi dalam berorganisasi dari abang kami, GAPKI. Supaya petani menjadi lebih baik dan setara,” pungkasnya.