JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Perusahaan asal Tiongkok dan perusahaan Malaysia serta Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) bekerjasama untuk menghasilkan produk hydrotreated vegetable oil (HVO) dan sustainable aviation fuels (SAF) berbasis minyak sawit. Investasi senilai RM6 miliar akan mengembangkan produk bernilai tambah tinggi.
Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan produk tersebut adalah minyak nabati yang diolah dengan air (HVO) dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).
Perusahaan dari China adalah Shanxi Construction Investment Group Co Ltd (SCIG) dan Institute of Coal Chemistry, Chinese Academy of Sciences (ICC-CAS) sedangkan mitra Malaysia termasuk anak perusahaan Benalec Holdings Bhd Pengerang Maritime Industries Sdn Bhd dan Sabah Oil and Gas Development Corporation (SOGDC).
“Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan 1.000 lapangan kerja,” katanya dalam pidatonya pada peluncuran Malaysia International Agricommodity Expo and Summit (MIACES) 2022 di sini hari ini.
Dia mengatakan pengembangan pabrik HVO dan SAF perdana di Malaysia merupakan inisiatif untuk mendorong sektor sawit menuju industri berteknologi tinggi dan bernilai tinggi.
Ismail Sabri mengatakan pemerintah akan terus mendorong FDI untuk mendiversifikasi produk agrokomoditas yang bernilai tambah tinggi.
Ia juga berharap sektor agrokomoditas dapat membantu meremajakan perekonomian negara dan memulihkan stabilitas ekonomi rakyat.
“Pemerintah berkomitmen tinggi untuk mendorong pengembangan sektor agrokomoditas menjadi lebih kuat, berdaya saing, dan berorientasi pasar untuk memenuhi agenda sosial ekonomi bangsa,” imbuhnya.