JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Pertamina (Persero) telah menjalankan investigasi untuk mengetahui penyebab adanya kandungan air dalam biosolar. Air diduga tercampur ke solar pada saat dibawa kapal transporter, bukan dari suplier dan produsen biodiesel.
Dari hasil investigasi yang dilakukan Pertamina bersama surveyor, ditemukan air di tangki penerimaan dan pipa penerimaan FAME dari kapal pengangkut FAME. Diindikasikan FAME terkontaminasi air laut dalam perjalanan di laut. Akibatnya, Biosolar yang dicampur dengan FAME tersebut turut terkontaminasi air.
“Dari hasil investigasi yang kami lakukan, telah ditemukan bahwa sumber kontaminasi air berasal dari kapal transporter saat mengangkut FAME. Selanjutnya hasil temuan ini kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti,” jelas Wianda Pusponegoro Vice President Coporate Communication PT Pertamina (Persero) dalam keterangannya.
Menurut Wianda berdasarkan investigasi diduga tangki FAME yang disalurkan terkontaminasi air diduga dari penerimaan kapal transporter. Pemeriksaan difokuskan kepada mekanisme pembongkaran FAME dari kapal tersebut.
“Saat ini sudah adakoordinasi dengan EBTKE dan kepolisian untuk meriksa FAME yang masuk ke pipa-pipa Pertamina. Kami tunggilu hasil sampel apakah air laut atau kandungan lainnya,” kata Wianda.
Dijelaskan Wianda setelah mendapatkan pengaduan dari masyarakat, Pertamina langsung mengambil tindakan cepat berkoordinasi dengan SPBU untuk segera mengosongkan tanki tersebut untuk selanjutnya dibawa biosolar ke Terminal BBM Plumpang guna proses investigasi.
Saat ini, upaya penanggulangan telah dilakukan Pertamina, salah satunya dengan menarik produk Biosolar terkontaminasi yang belum terbongkar di SPBU dan mengirimkan kembali ke Terminal BBM Plumpang. Pertamina akan melakukan melakukan upaya-upaya penanggulangan lainnya untuk meminimalisir kerugian yang telah dialami konsumen, seperi penggantian BBM serta onderdil kendaraan yang mengalami gangguan akibat penggunaan biosolar terkontaminasi.
“Sesuai standard operating procedure yang ada di Pertamina, langkah-langkah pemeriksaan dan penanggulangan dengan sigap telah dilakukan Pertamina untuk meminimalisir kerugian yang telah dan potensi dialami konsumen dan masyarakat,” lanjut Wianda. (Qayuum)