Aplikasi pupuk NPK salah satu upaya peningkatan produktivitas perkebunan sawit rakyat. Salah satunya, aplikasi pupuk NPK telah teruji mutu dan kualitasnya. Selain itu, perlu dipadukan dengan penerapan manajemen yang tepat dan efektif.
CEO PT Pupuk Sumatera Makmur, Jony, M.Si, CA, CPMA, telah berpengalaman di dunia perkebunan sawit. Sekarang, pengalaman ini dibawanya untuk membantu perkebunan sawit khususnya petani rakyat agar produksinya dapat meningkat hingga dua kali lipat. Kelemahan perkebunan rakyat adalah minimnya manajemen kebun dari aspek teknis dan agronomi.
“Kalau petani dapat menerapkan manajemen yang baik, maka perkebunan sawit rakyat lebih terangkat kesejahterannya,” ujar Jony.
Sebagai Dosen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Pelita Harapan, Jony sangat memahami pentingnya fungsi manajemen bagi keberlangsungan usaha perkebunan rakyat. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai evaluasi. Disinilah perlunya petani menjalankan prinsip manajemen untuk mencapai target produksi dan pendapatan. Implementasi terkait manajemen difokuskan pada PT. Pusat Andalan Sukses yang bergerak di sektor Konsultan Manajemen yang didirikan oleh Jony pada tahun 2017.
“Saat memberikan pupuk, maka petani sangat memerlukan manajemen 6 T yaitu Tepat jenis, Tepat dosis, Tepat waktu, Tepat cara, Tepat tempat, danTepat alat. Tanpa manejemen baik, petani memperoleh sedikit manfaat dari pemupukan,” ujar Jony.
Oleh karena itu, manajemen perlu dikola borasikan dengan pemilihan jenis pupuk yang efektif. Jony menjelaskan bahwa pemilihan pupuk merupakan salah satu kunci sukses untuk pencapaian produktivitas hasil tanaman secara optimal. Kebutuhan pupuk ditentukan berdasarkan basis kebutuhan nutrisi tanaman yang diselaraskan sesuai dengan kondisi lingkungan.
Rekayasa pupuk majemuk mencakup komposisi nutrisi, bentuk pupuk dan sifat kecepatan pelarutan pupuk. Formulasi pupuk majemuk dengan mengintegrasikan ketiga variabel rekayasa pupuk akan memaksimalkan efektifitas dan efisiensi pemupukan.
Penggunaan pupuk majemuk telah menjadi trend pemupukan di perkebunan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk lebih praktis, ketersediaan hara lebih lengkap dan serempak serta biaya aplikasi relatif lebih murah dibanding cara pemupukan konvensional yang masih menggunakan pupuk tunggal. Penggunaan pupuk ini sangat cocok mendukung program pemupukan berimbang untuk kebutuhan hara makro dan hara mikro.
Ia mengatakan Pengembangan Teknologi Pupuk Majemuk diarahkan kepada kombinasi formulasi komposisi, ukuran dan bentuk pupuk serta kecepatan pelarutan pupuk. Pemilihan pupuk sesuai kebutuhan diselasarkan dengan tingkat ketersediaan hara untuk tanaman. Pupuk yang bersifat fast release mampu menyediakan nutrisi hingga 1-2 bulan sedangkan pupuk yang bersifat slow release mampu menyediakan nutrisi hingga 3-6 bulan. Teknologi ini menjadi salah satu kunci sukses dalam usaha budidaya yang dilakukan, khususnya pada tanaman kelapa sawit.
Pada budidaya kelapa sawit yang menuntut konsep pertanian yang berkelanjutan, pemilihan teknologi pupuk majemuk yang sesuai dapat menjadi salah satu bentuk penerapan pengelolaan sistem yang berbasis “Lestari” atau yang dikenal dengan Sustainable. Mari lestarikan alam dengan memulai menggunakan teknologi pemupukan yang sesuai.
PT Pupuk Sumatera Makmur bekerjasama dengan tim PT. Pusat Andalan Sukses telah berhasil menjalin komunikasi dengan Dias Gustomo sebagai Marketing Executive ( Perwakilan Area Sumatera Utara ) PT. Saraswanti Anugerah Makmur Tbk dan komitmen berkolaborasi membangun kesejahteraan Small-holder Perkebunan Sawit, yaitu para Petani sawit rakyat. Produk yang akan disosialisasikan kepada para petani adalah pupuk Pupindo dan Fertindo. Kedua merek pupuk ini dapat diproduksi oleh unit PT Saraswanti Anugerah Makmur yang berlokasi di Sumatera Utara. Sebagai informasi, PUPINDO merupakan singkatan dari “Pupuk Indonesia”. Pupuk jenis NPK granuler ini mengantongi sertifikat merek No. D10.2010.012051, izin edar dari Departemen Pertanian No. G 1308/DEPTAN-PPI/IX/2010. SNI produk nomor 02.2803.2000.
Kandungan hara utama dalam PUPINDO adalah hara makro NPK, yang dapat diperkaya dengan unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman, seperti Ca, Mg, S dan hara mikro, khususnya; Si, B, & Cu; dengan komposisi yang dapat dipesan sesuai kebutuhan pasar. Pupindo berbentuk butiran granuler dengan diameter butiran 3-6 mm. PUPINDO ini menyediakan hara bagi tanaman melalui pelepasan hara secara terukur selaras kebutuhan tanaman. Berdasarkan sifat kelarutan pupuk dalam menyediakan hara, Pupindo dibedakan bersifat fast release dan slow release.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 113)