• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Monday, 4 December 2023
Trending
  • Bea Keluar CPO Periode 1–15 Desember 2023 Sebesar USD 33/MT dan Pungutan Ekspor CPO Sebesar USD 85/MT
  • Perkebunan Sawit Rakyat Pilar Ekonomi Indonesia
  • PERISAI 2023 Melanjutkan Keberlanjutan Inovasi Sawit Indonesia
  • Ekspor Komoditas Pertanian Naik 70,9 Persen
  • Provinsi Kalimantan Timur Mendorong Petani Kelapa Sawit Swadaya Memiliki ISPO
  • B100 Energi Masa Depan Indonesia
  • Penjarahan TBS Sawit Kian Meresahkan, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah
  • Peran Penting Penyuluh Pertanian
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Perkebunan Bagian Solusi Dari Masalah Pangan, Energi, Ekonomi, Dan Lingkungan Global (Bagian I)
Berita Terbaru

Perkebunan Bagian Solusi Dari Masalah Pangan, Energi, Ekonomi, Dan Lingkungan Global (Bagian I)

By Redaksi SIFebruary 11, 20183 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
IMG 1490
IMG 1490
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Masyarakat internasional saat ini dan terutama dimasa yang akan datang menghadapi triple-crisis yang mungkin lebih parah dari pada masa-masa sebelumnya. Krisis yang dimaksud adalah krisin pangan (food crisis), krisis energi (energy crisis), dan krisis lingkungan (evironmental crisis), yang salaing terkait dan bila tidak dikelola secara global dapat bersifat trade-off. Ketika krisis tersebut akan mudah menjelma akan mudah menjadi krisis ekonomi, sosial dan keamanan global.

Dalam kurun waktu tahun 2010-2050, negara-negara berkembang yang didalamnya 75 persen (sekitar 5 milyar orang) penduduk dunia, akan naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah-tinggi. Peningkatan pendapatan dan jumlah penduduk yang begitu besar, akan memerlukan pangan dan energi yang besar pula, yang diperkirakan sekitar 5-10 kali lipat dari produksi pangan dan energi dunia saat ini.

Baca juga :   Pimpin ALPENSI, Dr. Sri Gunawan, SP. MP, Tancap Gas Siapkan Program

Jika tambahan kebutuhan energi tersebut tetap dipenuhi dari bahan bakar fosil (BBF) selain makin mahal, akan mempercepat peningkatan temperatur atmofir bumi. Jika tempertur atmofir bumi meningkat, akan menurunkan produksi pangan global (Cline, 2007) dan kenaikan harga pangan global (Esterling et.al. 2007). Jika tambahan kebutuhan energi tersebut sebagian dipenuhi dari biofuel (tanpa peningkatan produksi bahan baku yang dramatis) akan meningkatkan harga bahan pangan global secara dramatis (FAO, 2007; IFPRI, 2007). Kedua cara memenuhi tambahan kebutuhan energi tersebut akan menimbulkan krisis ekonomi, sosisl dan keamanan global.

Untuk mencegah terjadinya triple-crisis tersebut, tidak banyak pilihan bagi masyaraat internasional kecuali meningkatkan secara dramatis produksi bahan pangan dan bahan biofuel global. Sayangnya, untukmeningkatkan produksi bahan pangan dan bahan biofuel global pada negar-negara produsen utama selama ini seperti Eropa dan USA tidak memiliki ruang gerak yang cukup lagi. Untuk memenuhi kebutuhan (mempertahankan komsumsi tinggi) domestiknya saja akan kewalahan. OECD (2006) memperkirakan jika 10 persen saja komsumsi energi fosil (BBF) Eropa dan USA disubsidi oleh biofuel, maka Eropa perlu mengkonversi 70 persen dan USA 30 persen lahan pertaniannya untuk produksi bahan baku biofuel. Dengan perkataan lain, solusi global yang diharapkan dan masih terbuka adalah dari negara-negara berkembang khususnya dari negara tropis seperti Indonesia.

Baca juga :   Menkeu Perkirakan Minyak Kelapa Sawit Alami Fluktuasi -10,1%

Solusi global yang diperlukan untuk menghindari terjadinya triple crisis tersebut adalah produksi pertanian (termasuk pertanian) secara dramatis. Hanya melalui peningkatan produksi pertanian yang dramatis trade off antara pangan, energi dan lingkungan terpecahkan.

Keberhasilan Indonesia menjadi produsen terbesar minyak sawit global beserta manfaatnya baik bagi Indonesai dan masyarakat internasional, merupakan salah satu success story sinergi antara pemerintah Indonesia, dunia usaha swasta, BUMN, petani dan Bank Dunia (Cheng Hai Teoh, 2010; Siapayung, 2012). Karya besar tersebut potensial dimanfaatkan sebagai bagian solusi pangan, energi, ekonomi dan lingkungan global.

Baca juga :   Ishak Saing: Pemerintah Memberikan Perhatian Besar Kepada UMKM dari Hulu dan Hilir

Sumber: Indonesia Dan Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Isu Lingkungan Global, GAPKI 2013

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Bea Keluar CPO Periode 1–15 Desember 2023 Sebesar USD 33/MT dan Pungutan Ekspor CPO Sebesar USD 85/MT

11 mins ago Berita Terbaru

Perkebunan Sawit Rakyat Pilar Ekonomi Indonesia

1 hour ago Berita Terbaru

Ekspor Komoditas Pertanian Naik 70,9 Persen

3 hours ago Berita Terbaru

Provinsi Kalimantan Timur Mendorong Petani Kelapa Sawit Swadaya Memiliki ISPO

4 hours ago Berita Terbaru

B100 Energi Masa Depan Indonesia

5 hours ago Berita Terbaru

Penjarahan TBS Sawit Kian Meresahkan, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah

2 days ago Berita Terbaru

Peran Penting Penyuluh Pertanian

3 days ago Berita Terbaru

Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik Berupa Jadam

3 days ago Berita Terbaru

DPD RI Kawal Produksi Pertanian Hingga Swasembada

3 days ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Jaminan Kepastian Legalitas Sawit

Edisi Terbaru 1 week ago2 Mins Read
Event

Advokasi Sawit Dan Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit

Event 4 months ago2 Mins Read
Latest Post

Bea Keluar CPO Periode 1–15 Desember 2023 Sebesar USD 33/MT dan Pungutan Ekspor CPO Sebesar USD 85/MT

11 mins ago

Perkebunan Sawit Rakyat Pilar Ekonomi Indonesia

1 hour ago

PERISAI 2023 Melanjutkan Keberlanjutan Inovasi Sawit Indonesia

2 hours ago

Ekspor Komoditas Pertanian Naik 70,9 Persen

3 hours ago

Provinsi Kalimantan Timur Mendorong Petani Kelapa Sawit Swadaya Memiliki ISPO

4 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.