Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim memimpin langsung peringatan hari ulang tahun Manggala Agni secara virtual dan faktual, Senin (13/9/2021). Hari ulang tahun Manggala Agni jatuh pada tanggal 13 September, dan selama 19 tahun ini Manggala Agni telah melakukan berbagai upaya dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah rawan di Indonesia. Peringatan Hari Ulang Tahun Manggala Agni ini juga dilangsungkan secara serentak pada kantor Daops Manggala Agni dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan di seluruh Indonesia.
Dalam laporannya, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Basar Manullang mengungkapkan maksud dilaksanakannya kegiatan Peringatan Hari Ulang Tahun Manggala Agni Ke-19 Tahun 2021 adalah untuk menumbuhkan rasa memiliki dan kekeluargaan antar anggota, serta menguatkan jiwa patriot Manggala Agni dalam melaksanakan tugas pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengingatkan titik sejarah terbentuknya Daops Manggala Agni di Indonesia, meningkatkan motivasi tim kerja dalam pengendalian karhutla, serta mempersatuan dan kesatuan antar anggota Manggala Agni.
“Kepada Manggala Agni agar tetap bersiaga dan melaksanakan tugas pengendalian karhutla meskipun masih dalam kondisi pandemi covid 19, bersinergi dengan semua pihak dilapangan, TNI, POLRI, BPBD, Dinas Kehutanan, Perusahaan Pemegang Ijin serta meningkatkan kemitraan dengan Masyarakat Peduli Api untuk menjaga wilayahnya masing-masing agar aman dari karhutla, secara berkala melatih diri untuk menjaga stamina agar siap bertugas dan meningkatkan kompetensi mengikuti perkembangan informasi dan teknologi terkini,” ungkap Basar.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Laksmi Dhewanthi Tantangan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia belumlah usai, karena kita sadari bahwa penyebab paling besar kebakaran hutan dan lahan adalah aktivitas manusia dan menjadi tugas kita semua untuk melakukan pendekatan dan pendampingan kepada masyarakat sebagai mitra untuk lebih bijak dan berhati hati dalam memilih metode pembukaan lahan.
“Perubahan paradigma telah kita lakukan sejak tahun 2015 dengan mengedepankan tindak pencegahan kebakaran hutan dan lahan, dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk analisis data iklim dan wilayah, operasional dalkarhutla serta pengelolaan landscape sebagai upaya solusi permanen Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Hasilnya alhamdulillah pada tahun 2020 hingga awal September 2021 ini hotspot dan luas areal terbakar tetap dapat kita kendalikan,” jelas Laksmi
“Kita semua sangat berharap bahwa tahun 2021 ini upaya-upaya kita dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan dapat lebih baik lagi,” harap Laksmi.
Dalam acara ini, turut hadir juga Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Direktur Konservasi Sumber Daya Alam, Tenaga Ahli Menteri Bidang Manajemen Landscape Fire, Kepala Badan Restorasi Gambut, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Direktur Lingkup Ditjen PPI, Kepala Balai Pengendalian perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan se-Indonesia Koordinator Manggala Agni se-Indonesia, Kadoaops Manggala Agni se-Indonesia, dan Manggala Agni se-Indonesia.
Sumber: simpongi.menlhk.go.id