• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 31 March 2023
Trending
  • Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun
  • WPI Usung Kemitraan Petani Sawit untuk Kesejahteraan Petani
  • Indonesia Berperan Penting dalam Terwujudnya Net Zero ASEAN
  • Pelaku UMKM Didorong Berkontribusi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Ekosistem Halal
  • Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Penurunan
  • Karhutla di Desa Teluk Pambang Berhasil Dipadamkan
  • Uni Eropa Tidak Mengakui ISPO dan RSPO Pasca Terbitnya UU Anti Deforestasi
  • Kekaguman Republik Kongo Terhadap Aksi-Aksi Iklim Dilakukan Pemerintah Indonesi
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Peran Industri Sawit dalam mendukung Capaian Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui Penerapan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)
Artikel

Peran Industri Sawit dalam mendukung Capaian Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui Penerapan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)

By Redaksi SI8 months ago3 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Screenshot 20220808 060602
Screenshot 20220808 060602
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Pasca COP-26 di Glasgow-UK, Pemerintah Indonesia bergiat membangun strategi untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030, serta mencapai net zero emission (NZE) pada 2060. Target-target ini diusung dalam kerangka berkontribusi menurunkan suhu bumi 1.5-2°C. Sektor AFOLU (Agriculture, Forestry and Other Land-use) digadang dapat memberikan kontribusi sebesar 17,52% pada kondisi skenario tanpa persyaratan mitigasi terhadap penurunan emisi nasional. Industri minyak sawit juga diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) untuk mencapai target nasional. Luas perkebunan sawit di Indonesia yang mencapai 16,38 juta ha tentunya bukan hanya mengeluarkan emisi dalam proses produksi minyak sawit (CPO), tetapi diharapkan justru memberikan sumbangan dalam penyerapan karbon yang dihitung dari karbon yang tersimpan pada tanaman sawit jika perkebunannya berasal dari areal yang sebelumnya memiliki cadangan karbon lebih rendah seperti alang-alang, tegalan, atau areal yang kurang produktif.

Baca juga :   Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

Kelapa Sawit memainkan peranan penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat dan sumber devisa negara. Sepanjang tahun 2021, devisa dari sektor kelapa sawit mencapai Rp430 Triliun. Industri minyak sawit ini juga tercatat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan di wilayah pedalaman dan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 16 juta kepala keluarga.

Upaya penurunan emisi dari bisnis proses produksi minyak sawit harus didasarkan pada perhitungan emisi yang benar. Namun demikian, banyaknya formula perhitungan emisi gas rumah kaca dari perkebunan kelapa sawit, mengundang berbagai kritikan tajam tentang cara perhitungan yang tepat dan akhirnya dapat dibakukan. Setiap skema memiliki pendekatan perhitungan yang berbeda seperti model perhitungan yang ditetapkan oleh GHG Protocol, Life CycleAssessment (LCA), RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) maupun ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan lainnya.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

Di sisi lain, Indonesia telah memiliki ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang ditetapkan oleh pemerintah dan menjadi instrumen dalam mewujudkan perkebunan sawit yang berkelanjutan sejak tahun 2011 sebelum adanya kesepakatan Paris (Paris Agreement) pada COP21 (conference of parties 21) di Paris pada tahun 2015. ISPO terus berevolusi untuk menyesuaikan dengan tuntutan pasar dan para pihak terkait, sehingga ketentuan di dalam ISPO telah direvisi melalui Peraturan Menteri Pertanian nomor 11 tahun 2015 dan Peraturan Presiden nomor 44 tahun 2020 yang secara teknis pelaksanaannya diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian nomor 38 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Seritifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Pembaharuan peraturan ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan termasuk di dalamnya upaya mitigasi emisi gas rumah kaca.

Baca juga :   Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

Penerapan dan sertifikasi ISPO dimaksudkan untuk memastikan pelaku perkebunan kelapa sawit telah menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam kegiatan usahanya. Selain itu tujuan ISPO adalah untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia dipasar dunia, mengurangi emisi gas rumah kaca, menangani masalah lingkungan, serta melindungi dan mempromosikan usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang dikelola secara berkelanjutan.

(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 129)

emisi karbon sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

4 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

2 days ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

2 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

3 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

4 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

1 week ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

1 week ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 21 hours ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

4 hours ago

WPI Usung Kemitraan Petani Sawit untuk Kesejahteraan Petani

11 hours ago

Indonesia Berperan Penting dalam Terwujudnya Net Zero ASEAN

11 hours ago

Pelaku UMKM Didorong Berkontribusi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Ekosistem Halal

12 hours ago

Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Penurunan

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.