JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Ekspor minyak sawit (CPO dan turunannya) Indonesia termasuk biodiesel dan oleochemical pada Agustus naik 29% atau dari 1,74 juta ton pada Juli meningkat menjadi 2,23 juta ton di Agustus. Melonjaknya ekspor sawit ditopang pembelian dari empat negara.
Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI, mengatakan ekspor minyak sawit Indonesia tergenjot karena pasar mengantisipasi kenaikan harga minyak sawit global karena menipisnya cadangan minyak sawit Indonesia dan Malaysia. Sementara itu ekspor CPO dan turunannya ke negara-negara tujuan utama juga membukukan kenaikan yang siginifikan terutama ke negara tujuan utama ekspor, seperti China membukukan kenaikan 69% atau dari 158,79 ribu ton pada Juli terdongkrak menjadi 267,98 ribu ton di Agustus.
Kenaikan ekspor juga diikuti oleh negara-negara Uni Eropa yaitu sebesar 43% atau dari 340,37 ribu ton di Juli naik menjadi 486,05 ribu ton di Agustus. Kemudian India membukukan kenaikan sebesar 42% atau dari 351,24 ribu ton di Juli menjadi 497.30 ribu ton di Agustus.
Kenaikan permintaan paling signifikan secara persentase dibukukan oleh Amerika Serikat yaitu sebesar 183% atau dari 47,73 ribu ton di Juli melambung menjadi 135,15 ribu ton di Agustus.
Sementara itu produksi minyak sawit Indonesia sudah mulai meningkat. Pada Agustus ini produksi minyak sawit Indonesia tercatat sebesar 2,98 juta ton atau naik 7% dibandingkan dengan bulan sebelumya yaitu 2,78 juta ton. Produksi mulai meningkat karena faktor cuaca yang mendukung. (redaksi)