JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pada awal Desember 2023, pengusaha dan buruh sawit bekerjasama mengkampanyekan fakta terkini sektor ketenagakerjaan dan me-counter isu pekerja anak yang dihembuskan LSM terhadap sektor perkelapasawitan. Kampanye ini diinisiasi JAGA SAWITAN sebagai wadah bipartit GAPKI dan JAPBUSI.
Rombongan JAGA SAWITAN hadir dari GAPKI dipimpin Sumarjono Saragih (Ketua GAPKI Bidang Pengembangan SDM) dan Nursana Marpaung (Sekretaris Eksekutif Jaringan Buruh JAPBUSI). Keduanya menghadiri event ILO mengenai Rural Development Academy yang berlangsung di Italia, pada 4-8 Desember 2023.
“Buruh adalah kelompok (stakeholder) penting dalam sawit Indonesia. Jumlah mereka tidak kurang 16 juta orang. Mereka adalah mitra. Dalam hubungan ketenagakerjaan, serikat buruh disebut ‘social partner’. Masa depan sawit juga masa depan mereka. Sebaliknya, mereka jadi pihak yang pertama terdampak bila ada guncangan di sawit. Sangat patut buruh turut aktif terlibat kampanye,” kata Sumarjono.
Sumarjono menjelaskan bahwa RDA 2023 adalah forum berbagi pengalaman dan inisiatif pembangunan perdesaan dari berbagai belahan dunia. Industri sawit Indonesia diundang untuk memberi inspirasi atas ragam inisiatif dan capaian yang dilakukan bersama oleh ILO, GAPKI dan JAPBUSI sejak 2016.
“Hampir semua semua topik yang dibahas RDA 2023 kali ini ada dan sudah dilakukan oleh industri sawit di Indonesia. Baik berupa inisiatif, praktek baik maupun model pengembangan yang bisa jadi contoh dan inspirasi. Ini salah satu cara efektif untuk kampanye sawit apalagi dilakukan bersama buruh dan pengusaha,” kata Sumarjono.
Menurutnya, pembangunan perdesaan (rural development) menyimpan sejumlah pekerjaan rumah. Perdesaan juga jadi harapan atas kebutuhan pangan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Oleh karena itu, ekonomi pedesaan harus tangguh, menarik orang muda, berkeadilan sosial, inklusif dan menyediakan peluang kerja layak.
Dikatakan Sumarjono, peran sawit Indonesia sangat nyata di pedesaan. Ada banyak yang bisa jadi referensi. Salah satunya adalah upaya kolaboratif pengusaha (GAPKI) dan buruh (JAPBUSI). Menjadikan sawit Indonesia menggerakan ekonomi pedesaan. Selai itu, dapat meningkatkan dan mendorong kualitas kerja layak yang sesuai dengan standar internasional.
Sumarjono mengatakan turut dibagikan adalah kisah proses dialog antara GAPKI dan Serikat Buruh. Terbukti dialog yang berkelanjutan dan terbuka berhasil meletakkan fondasi kerjasama yang saling percaya. Upaya ini menjadikan sawit Indonesia berkelanjutan melalui kerja layak (decent work).
“Industri sawit di Indonesia menjadi model dalam membangun relasi pengusaha dan buruh. Pengusaha dan Buruh berhasil menjadi mitra dialog (sosial) yang sejajar dalam wadah JAGA SAWITAN,” kata Sumarjono yang juga Ketua Apindo Sumatera Selatan ini.
JAGA SAWITAN mendapatkan apresiasi dari Michico Miyamoto, Director ILO Indonesia Timor Leste, sebagai sebuah capaian yang unik, historik bahkan terbesar di dunia. Sumarjono menjelaskan bahwa pujian tersebut sangat membanggakan dan sekaligus menantang. Ada lebih 700 perusahaan anggota GAPKI dan tidak kurang dari 2 juta anggota dalam jaringan 10 Federasi JAPBUSI.
Sumarjono menjelaskan bendera JAGA SAWITAN kini berkibar di Eropa melalui kampanye dan diplomasi sawit yang dilakukan pengusaha dan buruh perlu dilanjutkan dan diperluas. Narasi baru perlu dikembangkan untuk membantah tudingan tak berdasar. Aksi dan perbaikan nyata di lapangan juga perlu lebih masif.