JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKSINDO ) mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Auditor ISPO yang diadakan di Yogyakarta dan Riau pada 12-17 November 2018. Kehadiran petani dalam kegiatan ini diharapkan semakin memotivasi petani sawit khususnya anggota APKASINDO untuk menjalankan prinsip dan kriteria ISPO.
“Sertifikasi ISPO sangat membutuhkan auditor yamg handal dan berintegritas. Kami mengapresiasi partisipasi APKASINDO dalam pelatihan ini,” ujar Azis Hidayat, Kepala Sekretariat Komisi ISPO.
Pengurus APKASINDO yang menjadi peserta pelatihan adalah Ir. Gulat ME Manurung, MP, Rino Afrino, ST MM, M Amrul Khoiri, SP. MP, dan Eko Jaya Siallagan, SP.
Komisi ISPO melakukan Pelatihan dan Uji Kompetensi Auditor ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) Angkatan ke XVIII yant bekerjasama dengan LPP Yogyakarta yang dilaksanakan di Bogor dan Riau dari tanggal 12-17 Nopember 2018. Di Yogyakarta, peserta memperoleh konsep teori dan uji kompetensi. Sedangkan di Riau melakukan praktek audit dengan sampel salah satu perusahaan sawit di Kampar, Riau.
“Penerapan ISPO sudah menjadi komitmen pemangku kepentingan industri sawit. ISPO diharapkan dapat memberikan solusi dan meng-counter isu negatif sawit di Eropa dan AS,” kata Azis Hidayat.
Ir. Dedi Junaedi, M.Sc Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, dalam kata sambutannya, menjelaskan ISPO menjadi amanah dari Regulasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia, jadi semua pelaku usaha perkebunan kelapa Sawit harus patuh dan taat untuk menuju perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Dalam rangka memenuhi tuntutan pembangunan berkelanjutan dan menjawab tuntutan pasar global serta mendorong pelaku usaha perkebunan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Pertanian No 11/Permentan/Tahun 2015 sudah menetapkan Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indoensia (ISPO). Pedoman ini merupakan rangkuman dari seluruh Peraturan Perundangan yang terkait dengan perkelapasawitan di Indonesia, bersifat Mandatori yang harus dipatuhi ole seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Oni Aprianto dari LPP Jogjakarta sebagai Penyelenggara Pelatihan Auditor ISPO menjelaskan bahwa peserta Auditor ISPO Angkatan XVIII ini agak berbeda, karena dari 45 peserta, 8 orang berasal dari Non Perusahaan, antara lain 4 orang dari Apkasindo dan 2 orang dari instansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
“Kami berikan apresiasi kepada peserta dari Apkasindo, Kabupaten Sintang dan Bengkulu Utara yang sudah mengirimkan calon auditornya mengikuti pelatihan ini,”ujar Oni.
Gulat ME Manurung, Ketua DPW APKASINDO Riau yang menjadi peserta Pelatihan dan Uji Kompetensi Auditor ISPO, merasa bangga dapat mengikuti pelatihan ini karena bermanfaat untuk menjadi dasar hukum keahlian auditor. Selain itu, dapat memotivasi petani sawit untuk mengikuti sertifikasi ISPO.
Dia mengakui banyak sekali kendala yang dihadapi petani sawit dari aspek legalitas lahan karena dominan dalam kawasan hutan. Yang mesti diketahui bahwa syarat utama mengantongi ISPO yaitu harus bersertifikat Hak Milik.
“Syarat legalitas menjadi tantangan tersendiri bagi anggota Apkasindo. Jika tidak dicarikan solusinya maka bisa menjadi masalah. Apalagi ISPO pada waktunya akan menjadi mandatori bagi petani swadaya,”ujar Gulat.
H. Anizar Simanjuntak, Ketua Umum APKASINDO, melalui saluran telepon mengapresiasi keikutsertaan petani sawit APKASINDO dalam pelatihan auditor ISPO. Hal ini menunjukkan keseriusan dari Apkasindo untuk mendukung perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, kendati petani belum diwajibkan mengikuti ISPO karena bersifat sukarela.
Tapi, kata Anizar, organisasinya ingin mempersiapkan sejak dini salah satunya berpartisilasi dalam pelatihan auditor. Nantinya kami buat lembaga sertifikasi yang melayani anggota APKASINDO di seluruh Indonesia sewaktu mengajukan sertifikasi ISPO di kebun masing-masing.
“Kami ucapkan terimakasih kepada BPDP-KS yang telah memfasilitasi Apkasindo Riau mengikuti pelatihan Auditor ISPO. Ke depan, harapannya semakin banyak calon auditor ISPO dari Apksindo yang dapat dibantu BPDP-KS”, ujar Anizar.