• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Thursday, 23 March 2023
Trending
  • Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan
  • Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan
  • Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan
  • BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo
  • Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja
  • Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
  • Penurunan Harga Kelapa Sawit Sebesar Rp70,96/Kg
  • Sertifikasi Halal Upaya Negara Memberikan Perlindungan Hukum Atas Hak Warga Negaranya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Pengolahan Lahan Pasca Panen
Berita Terbaru

Pengolahan Lahan Pasca Panen

By Redaksi SI4 weeks ago3 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – After care atau penanganan lanjutan pada dunia pertanian mungkin terdengar asing bagi sebagian petani. After care merupakan salah satu tahapan penting yang masih jarang diterapkan yang berfungsi untuk mempertahankan kualitas dari tanah. Lahan pertanian yang dibiarkan terlalu lama pada saat setelah panen dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah. Akibatnya, hal tersebut dapat berpengaruh pada komoditas yang dihasilkan.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan pada saat petani telah memanen? Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk mengelola tanah pasca panen. Membersihkan lahan yang telah selesai digunakan merupakan prosedur pertama dari proses keseluruhan. Tahapan ini berfungsi untuk mengambil batang dan sisa-sisa panen lainnya, sekaligus merawat kondisi tanah agar gulma tidak menyebar. Sisa limbah dan beberapa jenis gulma yang telah dibersihkan dari dalam tanah tersebut, kemudian dapat diubah menjadi pupuk kompos dengan bantuan dekomposer Petro Gladiator.

Baca juga :   Mempromosikan Produk Unggulan Riau di Kuala Lumpur Malaysia

Setelah tanah selesai dibersihkan dari sisa-sisa limbah panen dan gulma, maka masuk ke tahapan kedua dengan mendiamkan tanah selama sekitar dua minggu dan tidak lebih. Tujuannya adalah agar kondisi tanah bisa membaik agar siap untuk ditanami kembali. Tidak lupa untuk selalu melakukan pengecekan rutin, agar tidak ditemukan adanya gulma yang muncul.

Dua minggu setelah tanah selesai diberi jeda, maka proses pengolahan tanah pun telah siap dilakukan. Pengolahan tanah ini melalui beberapa langkah supaya tanah bisa subur, antara lain pembajakan tanah, pemberian pupuk organik, dan diakhiri dengan membuat bedengan secara memanjang.

Lahan yang telah melalui berbagai macam tahapan pengolahan tersebut perlu diperhatikan kelembapannya. Hal ini dikarenakan pertumbuhan biji tanaman sangat bergantung pada kelembaban tanah. Kelembaban tanah dapat diukur menggunakan Soil Tester dengan menancapkannya ke tanah yang akan diuji kelembabannya selama 10 menit. Soil Tester memiliki rentang indikator dengan skala 1-10. Jika alat menunjukkan angka 1-3, berarti tanah bersifat kering. Jika alat menunjukkan angka 4-7, berarti tanah bersifat lembab. Kemudian jika alat menunjukkan angka 8-10, berarti tanah yang diukur bersifat basah. Pertumbuhan pada biji tanaman akan menjadi baik jika kondisi tanah terjaga kelembabannya (menunjukkan angka 4-7 pada Soil Tester).

Baca juga :   Sawit Mengubah Wajah Ekonomi Daerah Jauh Lebih Baik 

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan pada saat pengolahan tanah adalah tingkat keasaman tanah. Petani dapat mengukur tingkat keasaman tanah secara mudah menggunakan kertas lakmus dengan mengambil sampel tanah dari lima titik berbeda yang kemudian dibasahi air dengan perbandingan 1:1. Setelah campuran air terpisah dan tanah mengendap, celupkan ujung kertas lakmus pada air selama 1 menit tanpa menyentuh endapan tanah. Jika kertas berwarna merah, menunjukkan bahwa ph tanah bersifat asam. Jika kertas berwarna biru, menunjukkan bahwa tanah memiliki ph basa, dan jika kertas lakmus berubah menjadi ungu, artinya ph tanah bersifat netral. Apabila pada saat pengecekan kondisi keasaman tanah masih terlalu asam, maka bisa dinetralkan keasamannya dengan cara memberikan kapur pertanian.

Baca juga :   Kehadiran Bank Benih Memiliki Manfaat Besar Dalam Menjaga Resiliensi Perkebunan Indonesia

Berbagai macam tahapan pengelolaan pasca panen tersebut kemudian ditutup dengan penerapan sistem rotasi tanam. Sistem ini merupakan sistem penanaman bergilir berbagai jenis tanaman di satu lahan yang sama. Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari penerapan sistem tersebut. Salah satunya yakni tekstur tanah akan tetap subur dan optimal pasca panen. Perlu diperhatikan pula urutan dari siklus penanaman sayuran agar hasil yang diperoleh bisa maksimal. Adapun urutan rotasi tanam yang baik adalah dengan mengikuti pola K-D-B-U (Kacang – Daun – Buah – Umbi).

Sumber: petrokimia-gresik.com

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

2 hours ago Berita Terbaru

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

3 hours ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

3 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo

4 hours ago Berita Terbaru

Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

5 hours ago Berita Terbaru

Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

6 hours ago Berita Terbaru

Penurunan Harga Kelapa Sawit Sebesar Rp70,96/Kg

7 hours ago Berita Terbaru

Sertifikasi Halal Upaya Negara Memberikan Perlindungan Hukum Atas Hak Warga Negaranya

8 hours ago Berita Terbaru

Disperindagkop Memastikan Stok Kebutuhan Pokok Selama Ramadhan

9 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 4 weeks ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 days ago1 Min Read
Latest Post

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

2 hours ago

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

3 hours ago

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

3 hours ago

BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo

4 hours ago

Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

5 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version