• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Kamis, 2 Februari 2023
Trending
  • Bentuk Ekosistem Logistik Nasional
  • Harga Referensi CPO Turun, Periode Februari 2023
  • DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla
  • Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat
  • Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional
  • GAPKI Bermanfaat Untuk Semua
  • Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target
  • Akibat Banjir Panen TBS Tertunda
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Penghasil Energi Terbarukan Secara Efisien
Berita Terbaru

Penghasil Energi Terbarukan Secara Efisien

By Redaksi SIFebruari 10, 20183 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
67 Artikel Biodiesel
67 Artikel Biodiesel
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Sumber energi abadi bagi kehidupan di planet bumi adalah sinar matahari . Tumbuhan di planet bumi ini merupakan alat kehidupan untuk memanen energi dari matahari, untuk kebutuhan kehidupan di bumi. Melalui proses fotosintesa tumbuhan, energi matahari ditangkap dan disimpat dalam bentuk biokimia (biomass). Tentu saja secara alamiah kemampuan jenis tumbuhan untuk menangkap energi matahari berbeda-beda. Perkebunan kelapa sawit dari berbagai indikator, lebih unggul dari hutan tropis dalam memanen energi matahari.

Perbandingan Kemampuan Perkebunan Kelapa Sawit dalam Memanen Energi Matahari Dibandingkan dengan Hutan Tropis.

Indikator Perkebunan Kelapa Sawit Hutan Tropis
Efisiensi Fotosintesis (%) 3,18 1,73
Efisiensi Konversi Radiasi (g/m) 1,68 0,86
Pertumbuhan Biomass (ton/tahun) 8,3 5,8
Produksi Bahan Kering (ton/tahun) 36,5 25,7

Sumber : Henson, I.E. (1999). Comparative Eco-Physiology of Palm Oil and Tropical Forest. Oil Palm and The Environment; A malaysian Perspective. Malaysian Plam Oil Growers Council. Kuala Lumpur. P.9-39.

Dari segi efisiensi proses penangkapan energi matahari (efisiensi fotosintesis, efisiensi konversi radiasi) perkebunan kelapa sawitlebih unggul (lebih efisien) hampir dua kali lipat dari kemampuan hutan tropis. Kemudian dari segi hasil proses penangkapan energi matahari (produksi biomass dan bahan kering) perkebunan kelapa sawit lebih unggul dari pada hutan tropis. Pertumbuhan bimass dan bahan kering tersebut merupakan indikator produksi energi terbarukan (renewable energy), laju penyerapan netto CO2 sekaligus alaju akumulasi stok karbon yang diserap persatuan waktu.

Baca juga :   Pesan Bang GM : Next Pemimpin GAPKI, Saling Menjaga Harus Dilanjutkan

Kemudian bila dibandingkan kemampuan kelapa sawit dengan tanaman minyak nabati lainnya ternyata kelapa sawit juga lebih unggul dalam menangkap energi matahari dan menyimpannya dalam bentuk biomass (minyak sawit).

Produksi Energi Terbarukan dan Energi Ratio Kelapa Sawit Dibandingkan Tanaman Lain.

Tanaman Produksi Minyak1) (ton/ha/tahun) Energi Ratio 2)
Minyak Sawit 4,27 2,27
Minyak Rape 0,69 1,73
Minyak Bunga Matahari 0,52 –
Minyak Kacang Tanah 0,45 –
Minyak Kedelai 0,45 –
Minyak Kelapa 0,34 –
Minyak Kapas 0,19 –

Sumber : 1. Oil World (2008). Oil World Statistic. ISTA, Mielke GmBh Hamburg.

  1. Schimidt, J. H. 2009. LCA Assessment of Malaysian Palm Oil.

Energi Ratio = energi yang dihasilkan untuk setiap energi yang digunakan.

Baca juga :   Operasi Pasar Stabilkan Harga dan Pengendalian Inflansi Aceh

Data diatas menunjukan bahwa perkebunan kelapa sawit adalah penghasil bahan energi terbarukan tertinggi dibandingkan tanaman lain. Setiap energi (misalnya energi BBF) yang digunakan pada perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan energi terbarukan 2,27 kali lebih besar. Jika masyarakat internasional bersedia menghemat komsumsi BBF dan energi yang dihemat tersebut digunakan untuk kegiatan perkebunan kelapa sawit, akan digantikan lebih dua kali lipat dalam bentuk energi terbarukan.

Perkebunan kelapa sawit, bukan hanya menghasilkan energi terbarukan yang paling tinggi tetapi juga dengan biaya yang apling murah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Biaya produksi minyak sawit hanya sekitar 30-40 persen dari biaya minyak nabati lainnya.

Dengan demikian, perkebunan kelapa sawit adalah penyerap CO2, pengasil energi terbarukan tertinggi dan murah. Sebagai satu ekosistem planet bumi, emisi CO2 yang terlanjur tinggi dihasilkan khususnya dari 10 negara pengemisi CO2 terbesar dunia, Oleh perkebunan kelapa sawit diserap dan sebagian disimpan dalam bentuk biomass, sebagian lagi ditukar dengan energi terbarukan yang lebih murah serta tersedia bagi seluruh masyarakat dunia secara lintas generasi. Dengan tersedianya energi yang lebih murah dan ramah lingkungan, komsumsi BBF global yang tealah tinggi selama ini, dapat dikurangi.

Baca juga :   Inovasi Mahasiswa UMM Manfaatkan AI Bagi Viabilitas Polen Sawit.

Jadi negara-negara pengemisi GHG terbesar dunia, seharusnya berterimakasih pada para petani kelapa sawit, karena sebagian sampah mereka (emisi CO2) diserap oleh kelapa sawit, dan ditukar dengan energi baru dan oksigen. Jika tetap ingin menikmati kemewahan hidup (komsumsi energi tinggi) sialakan menganti sebagian BBF dengan minyak sawit.

Sumber: Indonesia Dan Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Isu Lingkungan Global, GAPKI 2013

 

Related posts:

  1. Bertemu PM India, Presiden Jokowi Minta CPO Indonesia Tidak Dibebani Tarif Tinggi
  2. Memoar “Duta Besar” Sawit Indonesia (Bagian CCLXCIII)
  3. Dapat Harga Gas Kompetitif, Sektor Industri Semakin Ekspansif
  4. Jelang Ramadan, Pemerintah Harus Segera Atasi Persoalan Minyak Goreng
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Bentuk Ekosistem Logistik Nasional

26 menit ago Berita Terbaru

Harga Referensi CPO Turun, Periode Februari 2023

1 jam ago Berita Terbaru

DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla

2 jam ago Berita Terbaru

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat

3 jam ago Berita Terbaru

Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional

4 jam ago Berita Terbaru

Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target

6 jam ago Berita Terbaru

Akibat Banjir Panen TBS Tertunda

7 jam ago Berita Terbaru

Gunakan BSF, Korindo Fasilitasi Pengolahan Limbah Organik Pertama di Indonesia

8 jam ago Berita Terbaru

Era Baru BBN, Indonesia Siap Implementasikan B35

8 jam ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135

Redaksi SI3 hari ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi2 bulan ago1 Min Read
Latest Post

Bentuk Ekosistem Logistik Nasional

26 menit ago

Harga Referensi CPO Turun, Periode Februari 2023

1 jam ago

DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla

2 jam ago

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat

3 jam ago

Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional

4 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version