NUSA DUA, SAWIT INDONESIA – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit mencatat penggunaan biodiesel dari Januari sampai Oktober di atas kewajiban pencampuran 20% (B20)
“Dari Januari hingga Oktober tahun ini, konsumsi biodiesel sebanyak 2,158 juta Kl. Ini setara dengan 20,56% konsumsi solar di dalam negeri,” ujar Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit ketika menjadi pembicara IPOC 2016 di Nusa Dua, Jumat (25/11).
Bayu Krisnamurthi mengatakan Indonesia juga telah mengekspor biodiesel sekitar 50 ribu per bulan yang ditujukan kepada sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Afrika, dan Italia.
Ditegaskan Bayu program biodiesel telah berhasil menjaga harga CPO tidak anjlok. Sebelum dana pungutan CPO diberlakukan, harga TBS sawit sekitar Rp 800 per kilogram. Pasca pungutam, harga bisa bertahan di kisaran Rp.1.800 per kilogram.
Pada 2020 ditargetkan pemakaian konsumsi CPO untuk biodiesel sebesar 26%. Oleh karena itu, kata Bayu, biodiesel akan menjadi sumber baru permintaan industri sawit. “Secara global produksi biodisel akan naik dan indonesia tetap penghasil utama biodiesel,” jelasnya.
Benefit dari mandatori mampu tingkatkan harga CPO sebesar US$251 per ton. Sementara itu, utilisasi domestik biodiesel berbasi palm oil mencapai 3 juta Kl atau setata 16,62 juta barel.
Sementara itu, penyerapan tenaga kerja mencapai 382.653 pekerja dan sektor hilir sebanyak 2.887 pekerja. (Qayuum)