JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kementerian Pertanian melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP Kementan) terus berupaya memperkuat pengelolaan sumber daya genetik (SDG) untuk memudahkan masuknya investasi serta mengantisipasi kemungkinan adanya kejahatan intelektual (biopiracy).
Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati mengatakan bahwa penguatan sumber daya genetik sangat penting untuk menjamin adanya pelestarian dan pemanfaatan bagi keberlangsungan varietas lokal Indonesa.
“Kami diberi tugas untuk melakukan perlindungan terhadap SDG (sumber daya genetik) terutama untuk berbagai varietas lokal yang ada di Indonesia sehingga nanti bisa kami tindak lanjut untuk sertifikasi,” ujar Leli, Rabu, 1 November 2023.
Leli mengatakan, dengan pengelolaan SDG maka pendaftaran varietas bisa dilakukan secara masif oleh pemerintah daerah yang telah melakukan observasi lebih dulu. Dia ingin, ke depan varietas lokal dapat dilindungi baik secara kelembagaan maupun secara payung hukum melalui sertifikasi PVTPP.
“Kami ingin menyampaikan bahwa pengelolaan SDG penting supaya tidak sendiri-sendiri karena pendaftaran dilakukan oleh provinsi,” katanya.
Diketahui, PVTPP hingga saat ini telah melakukan pendataan varietas sekitar 4.259 varietas yang terdiri dari varietas lokal sebanyak 3.150 dan varietas hasil pemuliaan sebanyak 1.109. Menurut Leli, pendataan tersebut dilakukan pada varietas tanaman pangan, tanaman pakan dan ternak, hortikultura dan perkebunan. Pendataan dilakukan sesuai dengan amanah UU No 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.
“Proses pendaftaran ini dimaksudkan untuk memperjelas kepemilikan suatu varietas, dan itu terwakili oleh pemerintah daerah, tergantung sebaran geografis dari varietas yang bersangkutan,” katanya.
Sementara itu, Enny Sudarmonowati dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa kolaborasi dan kerjasama dalam memperkuat sumber daya genetik perlu dilakukan secara masif. Dia mengatakan, Indonesa memiliki ragam dan jenis tanaman yang harus memiliki payung hukum dan sertifikasi.
“Bagaimanapun juga kita butuh kerjasama dengan banyak pihak untuk menjaga varietas lokal agar memiliki keberlanjutan bagi masa depan Indonesa,” jelasnya.
Sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong berbagai peningkatan produksi pangan seperti padi dan jagung. Amran mengatakan salah satu yang paling penting adalah ketersediaan benih unggul yang sudah mendapat sertifikat. Karena itu, Amran ingin perlindungan terhadap varietas dapat dilakukan secara baik.
Sumber: pertanian.go.id