Penulis: Ir.Arlimda Arkeman.MT*
Dunia pertanian tak terlepas dari tanah sebagai lahan untuk bercocok tanam atau berkebun. Walaupun ada media lain selain tanah yang bisa digunakan untuk bercocok tanam.
Tanah pertanian sejak dahulu luasnya tidak bertambah besar malah cenderung menyusut karena digunakan untuk kegiatan ekonomi lainnya. Dengan demikan tanah menjadi amat sangat berharga bagi kegiatan usaha pertanian.
Oleh karena itu, tanah haruslah dijaga kesuburannya. Mari kita lihat struktur tanah pertanian seperti gambar dibawah ini, Lapisan teratas daritanah ini yang harus kita jaga kesuburannya untuk menjamin hasil pertanian kita bermutu tinggi dan hasilnya maksimal.
Pengolahan tanah yang lumayan besar biayanya yang merupakan bagian dari harga pokok dari hasil pertanian tersebut. Dalam melakukan pengolahan tanah saat ini pertanian kita sudah menggunakan traktor yang sudah tidak asing lagi bagi kita dan merupakan bagian dari program mekanisasi pertanian dan perkebunan.
Berat traktor dan alat implement yang ditarik oleh traktor tersebut ditambah dengan berat operatornya merupakan komponen berat yang menekan pada tanah melalui roda atau BAN alat tersebut, yang berakibat ada pemadatan tanah.
Terlihat pada gambar ini bagaimana kepadatan tanah itu terjadi. Apa itu kepadatan tanah, menurut para ilmuan, tempat akar yang baik adalah pada 50% volume tanah dari zat padat, 25% terdiri dari air dan 25% lagi udara. Kepadatan terjadi akibat pertikel tanah berdesakan secara bersamaan. Keadaan ini mengurangi volume air dan udara serta porosity tanah yang menyulitkan akar untuk berkembang.
Permukaan tanah harus berpori sehingga memungkinkan tanah menyerap air dan udara, permukaan tanah tidak boleh memiliki kerak yang keras. Pada saat yang sama dibawah zona pengembangan akar tak boleh terjadi pemaatan akibat pembajakan agar memungkinkan air kembali keatas, seperti telihat pada gambar dibawah ini.
Kepadatan yang dijelaskan diatas diakibatkan oleh roda atau ban dari alat-alat pertanian yang kita gunakan dalam pekerjaan tanah, perawatan dan lain-lainnya.
Seperti apa roda atau ban tersebut yang mengakibatkan kepadatan tanah, berikut ini terlihat jelas roda kayu tanpa angin adalah yang mengakibatkan kepadatan yang paling parah.
Diikuti oleh ban standar yang biasa dipakai oleh traktor pertanian dan implemennya, ban beru kuran kecil tidak lebar serta bertekanan angin tinggi, ini memberikan penetrasi pada tanah kebun yang cukup signifikan sehingga tanahnya makin lama makin padat.
Terlihat pada ban ke-3 yang lebar dengan tekanan angin rendah, kepadatannya rendah dibandingkan dengan kedua ban lainnya.
Didalam perkebunan kelapa sawit kejadian ini banyak terjadi pada saat alat-alat kita berupa traktor dan trailer yang ditariknya memasuki lahan yang jalannya tidak ada pemadatan terutama jikalau alat tersebut memasuki pasar pikul atau infield collection pada saat mengumpulkan buah untuk diangkut ke TPH.
Berikut ini dapat kita lihat perbandingan ban dengan tekanan angin tinggi dibandingkan dengan ban bertekanan angin rendah terlihat jelas bedanya pada tanah atau jalan yang dilaluinya.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 121)