JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pemerintah menggenjot penggunaan biodiesel sebanyak 15% untuk dijadikan campuran solar yang ditargetkan mencapai 1,5 juta Kl hingga akhir tahun ini. Lima produsen biodiesel sudah dapatkan kontrak dengan Pertamina dan PT AKR Corporindo. Tetapi belum diketahui kuota pengadaan biodiesel untuk setiap produsen.
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, menyebutkan dua perusahaan yaitu Pertamina dan PT AKR Corporindo sudah menandatangani kontrak penjualan biodiesel dengan sejumlah produsen.
“Jumlah yang kontrak mulai hari ini sampai 31 Oktober mendatang. Volumenya sekitar 339 ribu kilo liter (kl),” kata Bayu Krisnamurthi dalam acara peluncuran B-15 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (18/8).
Dijelaskan Bayu, ada lima perusahaan yang mengikat kerjasama dengan Pertamina antara lain Wilmar Bio Energi Indonesia dan Wilmar Nabati Indonesia (Wilmar Grup), PT Eterindo Wahanatama Tbk, Musim Mas, PT Pelita Agung Industri (Permata Hijau Grup), dan Darmex (Duta Palma).
Sedangkan, PT AKR Corporindo mengikat kontrak dengan Grup Wilmar (Wilmar Bio Energi Indonesia dan Wilmar Nabati).
Menurut Bayu, jumlah pengadaan sebanyak 339 ribu bagian dari addendum kontrak yang sebelumnya disepakati Pertamina dan beberapa produsen biodiesel. “Sebelumnya sudah ada kontrak diantara produsen dan Pertamina tapi karena memakai subsidi APBN tidak dapat direalisasikan,” ujarnya.
“Untuk akhir tahun ini, diharapkan penyerapan biodiesel PSO (red-bersubsidi) mencapai 765 ribu kiloliter biodiesel,” jelas Bayu.
Guna mencapai target 765 ribu kl biodiesel, dana yang akan disiapkan BPDP sekitar Rp 2 triliun termasuk di dalamnya serapan biodisel non-PSO yang diperkirakan jumlahnya 750 ribu kl. “Total konsumsi biodiesel di dalam negeri kami harapkan 1,5 juta kilo liter,” kata Bayu.
Ketika dikonfirmasi SAWIT INDONESIA, Togar Sitanggang, Manager Senior Musim Mas, mengatakan belum tahu pasti jumlah kontrak pengadaan biodiesel Pertamina dengan Musim Mas. “Tadi kan baru MoU, detailnya seperti apa belum tau,” kata Togar lewat pesan singkat.
Salah seorang narasumber dari perusahaan biodiesel yang enggan disebutkan namanya, mengatakan rencana Rabu besok diadakan rapat Pertamina dengan produsen biodiesel. “Mungkin baru disampaikan disana volumenya,” ujarnya.