JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pengadaan biodiesel bersubsidi telah ditetapkan sebesar 1,37 juta kiloliter (KL) untuk periode Mei-Oktober 2017. Keputusan ini telah ditetapkan melalui penerbitan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen) No 234K/10/ ; DJE/2017.
Alokasi sebesar 1,37 juta KL ditujukan kepada PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo. Pasokan biodiesel akan diperoleh dari 19 perusahaan nasional. Pengadaan biodiesel bersubsidi kepada Pertamina sebesar 1.349.748 KL.
Mereka adalah PT Musim Mas memasok 176.859 KL, PT Wilmar Bioenergi Indonesia 175.262 KL, PT Wilmar Nabati Indonesia 172.553 KL, PT Bayas Biofuels 115.080 KL, PT Cemerlang Energi Perkasa 92.064 KL, PT LDC Indonesia 63.605 KL, PT Intibenua Perkasatama 59.074 KL, PT Permata Hijau Palm Oleo 55.699 KL, dan PT SMART Tbk 53.106 KL.
Selanjutnya adalah PT Tunas Baru Lampung 52.864 KL, PT Multi Nabati Sulawesi 52.369 KL, PT Sinarmas Bio Energy 42.130 Kl., PT Kutai Refinery 39.254 KL, PT Dabi Biofuels 38.717 KL, PT Batara Elok Semesta Terpadu 38.360 KL, PT Darmex Biofuels 38.360 KL, PT Ciliandra Perkasa 38.360 KL, PT Pelita Agung Agrindustri 30.688 KL, dan PT Energi Baharu Lestari.
Sedangkan pasokan biodiesel kepada AKR Corporindo sebesar 24 ribu KL yang dipasok oleh 7 perusahaan. Antara lain PT Wilmar Nabati Indonesia memasok 10.740 KL, PT SMART Tbk 5.700 KL, PT Musim Mas 4.200 KL, PT Wilmar Bioenergi Indonesia 1.200 KL, PT Tunas Baru Lampung 840 KL, PT LDC Indonesia 840 KL, dan PT Sinarmas Bio Energy 480 KL.
Rida Mulyana, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM mengatakan ketiga perusahaan ini belum lama menyelesaikan pembangunan pabriknya sehingga baru masuk daftar pemasok.
“Yang tiga (perusahaan), pabriknya baru selesai, kemudian daftar. Setelah diverifikasi, layak menjadi bagian dari pemasok biodiesel,” kata Rida seperti dikutip dari media ekonomi di Jakarta