Penelitian mereka berjudul “Membuat Herbisida dari Bahan Bandotan (Ageratum Conyzoides)”. Cara pembuatan herbisisda sangat mudah, langkah pertama adalah mencacah daun, batang dan akar Bandotan. Hasil cacahan lalu dicampur ragi dan dimasukan kedalam drum untuk proses permentasi selama 15 hari.
Menurut observasi Sekar, gadis muda yang berminat menjadi asronot ini, semakin lama proses permentasi dilakukan , semakin kuat daya “membunuh “ rumput. Dari hasil percobaan mereka menemukan bahwa setelah disemprotkan herbisida bandotan, rumput akan mati dalam waktu lima hari. Akar rumput baru tumbuh kembali 30 hari kemudian setelah proses penyemprotan.
Mungkin, hasil penelitian ini bukan barang baru di dunia perkebunan. Tetapi, dengan temuan itu, seperti virus daya imajinasi dan kreatifitas Eka dan Sekar menulari teman-teman mereka dengan cepat. Bersama murid lainnya diwaktu sengan mereka jadi rajin membasmi rumput liar.
Impian Eka dan Sekar untuk membuat penelitian yang lebih serius terus berkembang. Ini semua berkat dukungan sekolah dan guru-guru . “Kami ingin membuat obat pembasmi serangga yang alamiah” ujar Eka dengan atusias.
Sumber: Pendidikan Untuk Anak Bangsa di Perkebunan Kelapa Sawit, GAPKI