Rumput ilalang telah menjadi “musuh” utama perkebunan, baik itu milik petani maupun perusahaan. Tidak jarang hasil pertanian rusak karena ulah rumput, konon biaya yang dikeluarkan pengelola kebun atau pertanian untuk membasminya, cukup besar.
Bagi kedua peneliti muda Eka Rahayu dan Dwi Yoga Sekar Ayu, bukan pertimbangan bisnis yang mendasari keinginannya “mematikan” rumput. Alasan mereka sedarhana saja, rumput terlalu banyak berkeliaran.
Mengorek informasi dari kedua “bintang” ini tidak sulit. Mereka senang berbagi pengalaman bagaimana menemukan herbisida cairan organik untuk melawan penyebaran rumput liar. Eka dan Sekar bersekolah di perkebunan PT. Astra Agro Lestari, Tbk., di Kalimantan Tengah. Jarak tempuh dari kota terdekat, Pangkalan Bun keareal kebun sekitar 2 jam dengan kendaraan roda empat. Ayah mereka bekerja di perkebunan Astra sebagai mandor panen dan operator backhoe loader kendaraan alat berat traktor.
Sumber: Pendidikan Untuk Anak Bangsa di Perkebunan Kelapa Sawit, GAPKI