JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Masyarakat Desa Sembuluh II, Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah setelah menjalin kemitraan dengan PT Kerry Sawit Indonesia (KSI) merasakan adanya peningkatan pendapatan. Hal itu diutarakan Ahmad Syukur selaku Kepala Desa Sembuluh II, saat ditemui, beberapa waktu lalu.
Dikatakan Syukur, program kemitraan dengan PT Kerry Sawit Indonesia sudah terjalin sejak 2016 di mana pendapatan petani plasmanya mengalami peningkatan.
“Dengan program plasma ekonomi masyarakat meningkat. Sebagian rezekinya dari kemitraan (plasma) dengan PT KSI, alhamdulillah masyarakat banyak yang menyisihkan rezekinya untuk beribadah ke tanah suci. Dan berqurban pada hari raya Idul Adha, pada tahun lalu ada 30 ekor sapi, dan pada tahun 2023 akan meningkat, diperkirakan 35 ekor sapi,” jelasnya.
Hingga saat ini tercatat ada empat travel umroh yang membuka layanan di daerah tersebut. Dalam satu kali pemberangkatan ada sekitar 25 orang. Masyarakat juga memiliki kemampuan untuk berkurban yang tinggi.
Dari program plasma PT. KSI di bawah Wilmar Central Kalimantan Project menyerahkan kebun kepada masyarakat Desa Sembuluh II untuk plasma total luas lahan 3.554,40 hektare (ha), dengan luas lahan tertanam 3.143 ha.
“Saat ini warganya telah menerima hak atas kebun plasma seluas 956,57 ha. Dan, terbukti berdampak positif karena mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan lahan 956,57 ha saja warga bisa sedemikian sejahtera,” kata Syukur.
Selain itu, lanjutnya masyarakat juga memiliki daya beli cukup tinggi, terlihat dari para pedagang dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desa memiliki omzet cukup tinggi.
“Kami berupaya memanfaatkan peningkatan ekonomi tersebut untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hingga kini ada dua kelompok tani di Sembuluh II. Seluruh kelapa sawit yang dihasilkan nantinya akan dibeli oleh bumdes. Rencananya kami akan membuat tabungan plasma sehingga dananya dapat terkumpul,” imbuh Syukur.
Serupa juga diutarakan Ketua Koperasi Karya Bersama (KKB), Desa Tanjung Rangas, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Rudiansyah mengutarakan dampak positif program plasma juga dirasakan anggotannya. “Kami sangat terbantu dengan program kemitraan (plasma) dengan PT KSI dari sisi pendapatan meningkat dan kesejahteraan anggota sangat terlihat” ucapnya.
Sebelum beralih menjadi petani sawit, warga banyak yang berprofesi sebagai nelayan, kemudian menjadi petani sawit sejak adanya program kemitraan (plasma). Luas lahan tertanam yang dikelola KKB mencapai 831 ha dengan anggota 671 KK.
Pupung Pamungkas, Manager Plasma PT Mustika Sembuluh, Wilmar Central Kalimantan Project menambahkan bahwa pendapatan masyarakat yang menjadi petani mitra meningkat sejak 3 tahun terakhir. Itu manfaat yang bisa dirasakan dan diterima masyarakat dari program plasma.
“Pendapatan mereka (anggota Koperasi Karya Bersama) selama 3 tahun terakhir terus meningkat. Tercatat pada 2020 Rp1.800.000,-an/ha, pada 2021 Rp 2.700.000,-an/ha, dan pada 2022 rata-rata Rp3.555.000,-an/ha,” kata Pupung.
Selain program plasma, perusahaan memiliki program lain untuk masyarakat sekitar kebun di antaranya kegiatan rutin per triwulan. Perusahaan juga memberikan pelatihan terhadap pengurus terkait perpajakan dan akuntansi.
“Pelatihan itu merupakan salah satu bentuk transfer knowledge kepada petani plasma. Kami berharap kepengurusannya bisa lebih profesional. Kami juga menawarkan pengelolaan cashflow, dengan merancang pemasukan dan pengeluaran kebun sehingga tidak mengganggu pendapatan petani per bulannya,” pungkas Pupung.