Pangkalan Bun, SAWIT INDONESIA – Pelatihan petani sawit program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dari BPDPKS dan Ditjen Perkebunan yang diikuti 122 orang peserta dari Kabupaten Lamandau dan Sukamara, disambut baik pemerintah provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perbenihan dan Budidaya, Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, saat menghadiri kegiatan pelatihan petani sawit yang diadakan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan (Ditjenbun), pada Selasa (2 Juli 2024), di salah satu hotel di Pangkalan Bun, Kalteng.
“Kami menyampaikan terimakasih kepada BPDPKS, Ditjenbun yang telah mendukung pelatihan petani sawit yang diadakan AKPY. Dan, kali ini diikuti petani sawit dari Kalimantan Tengah, terutama dari Kabupaten Lamandau dan Sukamara. Pada pelaksanaan kegiatan palatihan ini, ada tiga modul atau kelas yaitu Penguatan Kelembangaan, Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, serta Panen dan Pascapanen,” kata Jayan.
Lebih lanjut, Jayan mengatakan, setidaknya ada dua tujuan dari kegiatan pelatihan ini yaitu meningkatkan SDM pekebun sawit, selanjutnya dapat meningkatkan produktivitas TBS pekebun dan perkebunan sawit di Kalimantan menjadi leading sector kelapa sawit sehingga dapat bersaing di tingkat global.
“Kami mengharapkan pelatihan petani sawit dapat diadakan secara kontinyu, agar SDM petani sawit yang ada di Kalimantan Tengah terus meningkat dan berkualitas. Dan, dapat diikuti oleh petani sawit yang ada di daerah-daerah sentra sawit yang ada di Kalimantan Tengah, mudah mudahan di waktu-waktu mendatang pelatihan bisa diikuti oleh petani sawit yang berada di wilayah tengah dan timur (Kalimantan Tengah),” lanjutnya.
Dan yang tidak kalah penting, kata Jayan, agar usai pelatihan, para petani sawit membagikan ilmu yang didapat selama kegiatan (pelatihan) kepada petani-petani sawit lainnya. Sehingga ilmu yang diterima bisa dikembangkan bersama untuk kemajuan perkebunan sawit yang ada di wilayah masing-masing.
“Ilmu yang didapat mulai dari penguatan kelembagaan, teknis budidaya tanaman kelapa sawit, serta Panen dan Pascapanen, dapat disampaikan dan saling berbagi, agar ilmu tersebut dapat diaplikasikan bersama-sama,” pintanya.
Seperti diketahui, pelaksanaan kegiatan pelatihan terbagi menjadi tiga modul yaitu Penguatan Kelembagaan, Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, serta Panen dan Pascapanen.
Berkaiatan dengan modul di atas, Jayan mengungkapkan modul pelatihan sudah disesuaikan dengan kebutuhan petani di kabupaten Lamandau dan Sukamara.
“Maka, kami menekankan agar para petani sawit dapat memanfaatkan waktu pelatihan dengan sebaik-baiknya. Serap ilmu yang disampaikan para instruktur, kemudian usai pelatihan tularkan atau bagikan kepada petani sawit lainnya yang belum mendapat kesempatan pelatihan, serta saling berbagi (ilmu) dengan petani yang ada di kelas berbeda modul. Selanjutnya, aplikasikan ilmu yang sudah didapat di kebun masing-masing untuk kemajuan Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah, terutama di Lamandau dan Sukamara,” ungkapnya.
“Kembali lagi kami tegaskan, ilmu yang disampaikan diserap (diterima), kemudian disampaikan atau ditularkan dan diaplikasikan bersama-sama dengan petani sawit lainnya. Sehingga kualitas dalam pengelolaan dan hasilnya bisa meningkat, dan dampaknya dapat meningkatkan ekonomi petani,“ pungkas Jayan.