MAKASAR , SAWIT INDONESIA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan pelatihan petani sawit. Kegiatan ini merupakan program pengembangan sumberdaya manusia perkebunan kelapa sawit (SDM PKS) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian, yang melibatkan lembaga pendidikan tinggi, AKPY Stiper sebagai pelaksana pelatihan.
Kegiatan pelatihan diikuti 180 peserta (petani sawit rakyat) dari kabupaten Luwu Utara, terbagi menjadi enam kelas (Penguatan Kelembagaan satu kelas, dan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa sawit enam kelas). Dengan skema pelatihan; Penguatan Kelembagaan dan Teknis Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit, yang dilaksanakan selama 10 hari (19 – 28 Agustus 2023), di salah satu hotel di Makassar, Sulawesi Selatan. Di akhir pelatihan, peserta mendapat kesempatan berkunjung (studi banding) ke perusahaan perkebunan (PTPN XIV), untuk melihat pengelolaan kebun dan proses bisnis (industri sawit).
Sekretaris Daerah, Kabupaten Luwu Utara – Sulawesi Selatan, Ir. Armiadi, M.Si, mengatakan pihaknya sangat mengapreasi kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan pelatihan petani sawit. Yang diikuti oleh peserta dari Kabupetan Luwu Utara, yang seluruhnya murni mengelola perkebunan sawit rakyat.
“Kedua skema pelatihan; Penguatan Kelembagaan dan Teknis Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit sangat dibutuhkan petani sawit rakyat di Luwu Utara. Dari data yang ada perkebunan di Luwu Utara sekitar 49,97% (perkebunan sawit dan kakao). Dan, perkebunan kelapa sawit rakyat di Luwu Utara masih menghadapi tantangan yaitu produktivitas yang masih rendah,” ujarnya, saat memberikan sambutan, mewakili Bupati Luwu Utara, Hj. Indah Putri Indriani, S.IP, M.Si yang berhalangan hadir, pada Kamis (24 Agustus 2023).
Senada dengan Ir. Armiadi, M.Si, Direktur AKPY Stiper, Dr. H. Sri Gunawan, S.P,M.P,IPU mengungkapkan pihaknya bersyukur mendapatkan tugas melaksanakan tugas dari BPDPKS dan Ditjen Perkebunan untuk memberikan pelatihan petani sawit yang diikuti peserta (petani sawit) dari Kabupaten Luwu Utara.
“Adapun tujuan dari pelatihan petani sawit yaitu memberikan pengertian dan pemahaman cara budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan (Good Agriculture Practices/GAP) dan Good Management Practices (GMP), meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemandirian, manajerial dan kewirausahaan yang berdaya saing perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” katanya, saat ditemui di lokasi yang sama.
Sasaran peserta pelatihan: pekebun, keluarga pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, ASN, masyarakat sekitar kebun. Sasaran peserta pelatihan: pekebun, keluarga pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, ASN, masyarakat sekitar kebun.
Dijelaskan Dr. Sri Gunawan, untuk menyelesaikan permasalahan atau tantangan yang dihadapi perkebunan sawit rakyat dan untuk mewujudkan produktivitas yang optimal dan efisiensi. “Yaitu dengan SDM yang terampil dan kompeten, kelembagaan yang sehat dan mandiri, dan teknologi yang tepat dan ramah lingkungan, salah satunya melalui pelatihan petani sawit,” jelasnya.
Terkait dengan skema pelatihan petani sawit dari kabupaten Luwu Utara, yaitu Penguatan Kelembagaan dan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Dr. Sri Gunawan menilai sudah tepat. Karena, Kelembagaan Petani menjadi pintu masuk untuk mendapatkan program dari BPDPKS – Ditjen Perkebunan terutama yaitu program PSR (replanting) dan Sarpras,” kata Direktur AKPY Stiper.
Salah satu kendala program PSR masih belum terlaksana sesuai harapan, karena masih minim terbentuknya kelembagaan petani (kelompok/gapoktan/koperasi). Yang menjadi persyaratan untuk mendapatkan pendanaan program PSR dan Sarpras (sarana dan prasarana) dari BPDPKS.