• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Thursday, 5 October 2023
Trending
  • Dana Pensiun PTPN Terindikasi Dikorupsi, Menteri BUMN Minta Kejagung Tindaklanjuti Temuan  
  • Tanggapi Tuduhan Asap, Menteri LHK: Perusahaan Malaysia di Indonesia, Lahannya Juga Terbakar
  • Jawab Keraguan Kelola Pabrik Sawit, Apkasindo Kalbar: Yang Mengelola Orang Profesional!
  • Alumni LPDP Berani Berwirausaha Produk-Produk Turunan Sawit
  • BPDPKS Menggelar Peragaan Busana Wastra Sawit Dalam Gebyar UKMK Berbasis Sawit
  • BPDPKS dan Petani Menghadapi Kampanye-Kampanye Negatif Terhadap Sawit
  • Sebanyak 1.262 Titik Panas Muncul di Sumatera
  • Pemerintah Mengantisipasi dan Mengatasi Karhutla
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Pemerintah Terus Melanjutkan Program Food Estate 
Berita Terbaru

Pemerintah Terus Melanjutkan Program Food Estate 

By Redaksi SI1 month ago2 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menegur Pemerintah yang terus melanjutkan program Food Estate karena telah menelan anggaran besar. Padahal program ini, menurutnya, terbukti gagal dan bahkan masuk kategori ‘kejahatan lingkungan’ akibat dari rusaknya ekosistem dan keseimbangan alam.

“Saya melihat pemerintah kurang berpihak pada kepentingan petani dan nelayan dalam urusan ketahanan pangan ini. Hal ini sangat disesalkan padahal wujud ketahanan pangan itu apabila ketersediaan pangan itu selalu bersumber dari produksi dalam negeri sehingga menciptakan kemandirian pangan nasional dan kita bisa terlepas dari belenggu impor pangan yang merugikan kedaulatan nasional kita,” urai Johan.

Baca juga :   Pemerintah Mengantisipasi dan Mengatasi Karhutla

Pemerintah seharusnya membuka mata dan telinga melihat kondisi riil dari produksi pangan Indonesia yang semakin terus merosot setiap tahunnya. Hal itu, tegasnya, sangat berbahaya bagi ketahanan nasional. Ia mencontohkan luas kawasan padi secara riil tahun 2020 masih mencapai 439.421 Ha namun pada tahun 2022 yang lalu hanya tercapai 103.280 Ha, apalagi komoditi yang lain seperti jagung dan kedelai yang terus merosot.

Baca juga :   Kerjasama Indonesia - Jepang di Bidang Riset

“Begitu banyak persoalan ketahanan pangan nasional. Jadi kita berharap anggaran untuk 2024 nanti memang dialokasikan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki ketahanan riil dalam sektor pangan, harus ada perlakuan khusus bagi 70 kabupaten/kota yang saat ini berstatus sebagai daerah rawan pangan dan banyak daerah lain yang mengalami kerentanan untuk terjadinya rawan pangan, semoga hal ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk ketahanan pangan nasional kita” tutup Politisi Fraksi PKS itu.

Baca juga :   NTP September Naik, Apkasindo: Jangan Ganggu Ekonomi Petani Sawit!

Food estate disebut bakal jadi penopang lahan pangan nasional. Sejak 2020-2023, negara telah menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk menyukseskan program ini. Di bawah komando beberapa Kementerian seperti Kementan, Kemenhan, KLHK, dan Kemenko Marves, Negara merencanakan food estate. Sejumlah komoditas pangan akan dibudidayakan seperti kentang, bawang merah dan bawang putih. Proyek ini dinilai akan mengundang bencana yang besar. Pasalnya, hektaran lahan gambut akan dibabat abis.

Sumber: dpr.go.id

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Dana Pensiun PTPN Terindikasi Dikorupsi, Menteri BUMN Minta Kejagung Tindaklanjuti Temuan  

12 hours ago Berita Terbaru

Tanggapi Tuduhan Asap, Menteri LHK: Perusahaan Malaysia di Indonesia, Lahannya Juga Terbakar

13 hours ago Berita Terbaru

Alumni LPDP Berani Berwirausaha Produk-Produk Turunan Sawit

16 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Menggelar Peragaan Busana Wastra Sawit Dalam Gebyar UKMK Berbasis Sawit

17 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Petani Menghadapi Kampanye-Kampanye Negatif Terhadap Sawit

18 hours ago Berita Terbaru

Sebanyak 1.262 Titik Panas Muncul di Sumatera

19 hours ago Berita Terbaru

Pemerintah Mengantisipasi dan Mengatasi Karhutla

20 hours ago Berita Terbaru

Kerjasama Indonesia – Jepang di Bidang Riset

22 hours ago Berita Terbaru

MAKSI: Tantangan Indonesia Masih Besar Untuk Perluas Pasar Sawit di India

23 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia Edisi 143

Edisi Terbaru 2 weeks ago1 Min Read
Event

Advokasi Sawit Dan Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit

Event 2 months ago2 Mins Read
Latest Post

Dana Pensiun PTPN Terindikasi Dikorupsi, Menteri BUMN Minta Kejagung Tindaklanjuti Temuan  

12 hours ago

Tanggapi Tuduhan Asap, Menteri LHK: Perusahaan Malaysia di Indonesia, Lahannya Juga Terbakar

13 hours ago

Jawab Keraguan Kelola Pabrik Sawit, Apkasindo Kalbar: Yang Mengelola Orang Profesional!

15 hours ago

Alumni LPDP Berani Berwirausaha Produk-Produk Turunan Sawit

16 hours ago

BPDPKS Menggelar Peragaan Busana Wastra Sawit Dalam Gebyar UKMK Berbasis Sawit

17 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.