JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pemerintah ingin menjalankan percepatam peremajaan (replanting) perkebunan karet dam kelapa sawit. Tujuannya membantu petani dalam peningkatan produktivitas.
“Rencana kebijakan peremajaan kelapa sawit harus dilakukan. Makin lama kita mulai, bisa makin ruwet persoalannya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Replanting Karet dan Kelapa Sawit, Senin (17/7), di Jakarta.
Untuk tahap awal, peremajaan lahan kelapa sawit akan berjalan seluas 30.000 hektar. Sementara itu, sebagai tahap awal program peremajaan karet di tahun 2018, akan ditetapkan target penanaman seluas 15.000 hektar.
Menko Darmin mengatakan program replanting kelapa sawit akan dijalankan dengan menggandeng Kementerian Pertanian dan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.
“Untuk peremajaan sawit kita akan lebih mengandalkan dari BPDP Sawit. Kalau ada mungkin dari Kementan,” katanya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofjan Djalil menyebutkan dalam tahap awal proyek peremajaan akan dipilih di lokasi yang sektor koperasinya berjalan kuat karena koperasi akan menjadi basis kegiatan peremajaan lahan tersebut.
“Mereka (koperasi) diberikan bantuan replanting dari BPDP, diberikan pinjaman, dan sertifikat. Ada komponen lain pinjaman KUR. Pengusaha diperintahkan menjadi avalis, pembina, dan off-taker ,” kata Sofyan.
Hadir diantaranya Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofjan Djalil, Direktur Utama PT Riset Perkebunan Nusantara Teguh Wahyudi dan perwakilan pejabat kementerian/lembaga terkait.