Medan, SAWIT INDONESIA – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) akan mengadakan Musyawarah Nasional ke-V (2000 – 2024) yang akan berlangsung di Medan, Sumatera Utara, 22 Mei 2024.
“Munas adalah cara berdemokrasi supaya lebih tangguh untuk mendengar aspirasi petani sawit khususnya anggota Apkasindo dari Aceh sampai Papua, totalnya 22 Provinsi,” ujar Dr. Gulat Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO.
Gulat menjelaskan bahwa Munas merupakan forum tertinggi yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi. Karena itulah, pengurus dan anggota mematuhi serta tertib mengikuti aturan organisasi. Dan setiap lima tahun selalu konsisten melaksanakan Munas.
“Nantinya, kami akan mendengarkan aspirasi dari 22 Provinsi untuk program kerja 5 tahun mendatang yang akan dijalankan ketum terpilih. Tentu saja semuanya ini akan satu paket paduserasi dengan tiga aspek yang menjadi pembahasan workshop yaitu ketersediaan bahan baku dari petani, pabrikasi dari minyak makan merah, CPO, dan minyak goreng, dan diplomasi sawit internasional,” kata Gulat.
Berikutnya, agenda utama Munas adalah pemilihan Ketua Umum APKASINDO periode 2024-2029. Dari wawancara yang kami lakukan dengan sejumlah Ketua DPW APKASINDO sebagai pemegang hak suara. Dr. Gulat Manurung tetap diminta melanjutkan kepemimpinan APKASINDO.
Sekretaris DPW APKASINDO Papua Barat, Dorteus Paiki mendukung kepemimpinan Gulat Manurung untuk melanjutkan program kerja yang sudah ada dan akan terus diperkuat. Selama dipimpin Gulat Manurung, APKASINDO sudah mendunia bahkan semakin mengukuhkan posisinya sebagai organisasi petani sawit terbesar yang bukan hanya di Indonesia, tapi dunia mencatatnya.
“Dukungan dan perhatian Pak Gulat bagi pembangunan pabrik sawit petani sangatlah kuat untuk menjadi program strategis apkasindo khususnya di Papua yang direstui Wapres tapi sayang malah dihambat Dirjen Perkebunan melalui Kepdirjenbun Nomor 62 Tahun 2023. Pabrik itu bukan hanya cita-cita kami masyarakat Papua, tapi adalah cita-cita Pak Jokowi dan cita-cita itu semakin kuat oleh Presiden terpilih, Pak Prabowo,” kata Paiki.
Dalam pandangan Paiki bahwa Pak Gulat mengerti resolusi tersebut dan cantik mainnya. Sempat tersiar kabar, Pak Gulat tidak ingin dicalonkan dan mencalonkan lagi. “Maka kami protes, 164 DPD Kab Kota langsung melayangkan surat keberatan, menyusul 22 Ketua DPW Provinsi APKASINDO menyampaikan aspirasi kesediaan Pak Gulat memimpin DPP APKASINDO lima tahun kedepan”.
“Pak Gulat itu berakar, berani, tegas untuk membela petani sawit. Dan kami sudah mendengar bahwa Pak Gulat ditawarkan oleh petinggi negara ini untuk menjadi Komisaris dan Pejabat di Kementerian tertentu, tapi Pak Gulat menolaknya dengan cara terhormat. Artinya Pak Gulat tidak aji mumpung,” lanjut Paiki.
“Luar biasanya Pak Gulat itu ibarat orang yang telah jalan jauh ke depan namun tetap tahu jalan pulang. Artinya, beliau ini tidak lupa diri dengan tanggungjawab, peran dan posisinya sebagai Ketua Umum,” kata Paiki.
Ketua DPW APKASINDO Banten, H. Wawan Jaro menilai Pak Gulat memiliki rekam jejak yang cukup cemerlang memimpin APKASINDO di 5 tahun terakhir. Dapat dikatakan Ketum Terbaik karena semua stakeholder sawit mengakui dan takjub keberhasilannya.
Jika ada sepuluh parameter Ketua Terbaik, Pak Gulat memenuhi 11 dari sepuluh tersebut.
“Terimakasih Pak Gulat sudah mengabdikan diri lima tahun yang lalu, kini kami berharap-asa untuk lima tahun kedepan nasib petani sawit Indonesia,” ujar Wawan sambil menyerahkan totopong mahkuta wangsa sebagai pertanda pendekar yang mewakili harapan kami dari petani sawit Banten.