Selama lebih dari 20 tahun, PT Nusantara Jaya Express tetap eksis ditengah ketatnya persaingan jasa ekspedisi barang. Dengan fokus pelayanan kepada industri sawit dan supportingnya merupakan  karakteristik khusus dari perusahaan ini. Terutama, kemampuannya menembus daerah pedalaman yang menjadi lokasi perkebunan dan pabrik sawit. 

Bergerak di sektor jasa ekspedisi, bukanlah hal mudah untuk dilakoni sebab tantangan yang dihadapi cukup  banyak mulai  dari infrastruktur, regulasi sampai alam. Ini belum  termasuk kompetisi  antar  perusahaan  ekspedisi dalam  hal kecepatan, ketepatan, dan biaya. Firman Sitohang, Managing Director PT Nusantara Jaya Express (NJE), mengatakan perusahaan tidak  khawatir untuk bersaing dengan perusahaan ekspedisi  lain, lantaran telah dikenal “berani bermain lumpur”. Istilah  ini sudah melekat dalam diri PT  NJE karena berani  mengirimkan barang ke wilayah yang sulit dijangkau. 

Ciri khas  inilah yang membuat PT NJE selalu dipercaya kalangan pelaku  industri sawit dan  supporting-nya. Dapat  dikatakan, perusahaan ini spesialis membawa barang yang dibutuhkan perkebunan  dan pabrik kelapa sawit seperti boiler, pintu rebusan, body rebusan, turbin, benih sawit, genset, decanter, scroll, press cage, worm screw,  stoom mata tidur, entress, meubeler, dan agrokimia.

Awalnya, perusahaan hanya sebatas mengirimkan  benih sawit ke perkebunan  sawit. Firman Sitohang  menyebutkan perusahaan berdiri  pertama kali pada 1990 yang hanya melayani pengiriman  lewat udara saja, dengan nama PT Nusantara Express Kargo. Kala itu, mottonya adalah Kepastian Aman dan Tepat. Barulah pada 2005, perusahaan melebarkan bisnis pengirimannya lewat jalur darat, laut sungai dan udara sekaligus mengganti nama menjadi PT Nusantara Jaya Express.

“Pengembangan jasa pengiriman ini berdasarkan permintaan klien kami yang sebenarnya sudah lama diajukan. Tetapi karena krisis moneter tahun 1999, rencana ini tertunda. Kemudian, baru terealisasi enam tahun kemudian,” papar Firman kepada SAWIT INDONESIA. 

Seiring pertumbuhan industri kelapa sawit dalam sepuluh tahun terakhir, ternyata berdampak positik terhadap bisnis PT NJE. Pasalnya, setiap pabrik kelapa sawit baru membutuhkan kepastian dan jaminan barang dapat segera tiba di lokasi. Sama halnya dengan pengiriman benih sawit dan produk agrokimia yang mempersyaratkan barang  tidak boleh terlambat. Untuk itulah, PT Nusantara Jaya Express berupaya menjaga komitmennya  dengan pengguna jasa lewat penguatan pelayanan. 

Firman Sitohang memaparkan prioritas utama PT NJE adalah jangan kecewakan pelanggan. Itu sebabnya, perusahaan memiliki motto “Kepuasan Anda Yang Utama”. Motto ini disuntikkan kepada karyawan sejak masih training dan harus menjadi roh dari semua kegiatan.

Mirpa Surya Rumahorbo, Marketing PT Nusantara Jaya Express menambahkan doktrin kepuasan pelanggan telah ditanamkan dalam setiap pemikiran dan tindakan karyawan. Strategi pemasaran yang diajarkan pimpinan ialah strategi kepuasan pelanggan.”Pelanggan yang merasa puas dengan layanan kami akan mendatangkan pelanggan baru,” ujar Mirpa. 

Melda Lidia, Koordinator Customer Service PT NJE, menyatakan brupaya memberikan service excellence kepada customer khususnya dengan selalu memberikan informasi mengenai  update status barang kepada pengguna jasa, dan juga responsif dalam hal menanggapi keluhan dari pengguna jasa.

“Dengan layanan prima diharapkan kepuasan pengguna jasa NJE terpenuhi,” paparnya.

Ditambahkan Windsor Robinson Kroese, Koordinator PT NJE, kegiatan operasional sangat diperhatikan untuk menjaga pengiriman barang di pelabuhan dan bandara tidak menghadapi masalah. Hal ini penting dilakukan supaya barang tiba di tempat sesuai dengan waktu yang ditentukan. Itu sebabnya, perusahaan selalu memberikan training dan pelatihan kepada karyawan supaya mengetahui proses maupun mekanisme administrasi pengangkutan barang-barang sawit.

Menurut Firman Sitohang, pihaknya berupaya memberikan yang terbaik kepada pengguna jasanya. Jadi tidak sebatas mengirimkan saja melainkan juga memberikan saran dan masukan terkait pengiriman barang misalkan lokasi pelabuhan sandar dan sarana pendukung bongkar muat. “Intinya, setiap pengiriman mesti tepat waktu sesuai yang kami janjikan,” ujar dia.

Guna mendukung kegiatan pengiriman barang, PT Nusantara Jaya Express telah dilengkapi kantor cabang dan jaringan di beberapa provinsi antara lain Medan, Semarang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Pangkalan Bun, Makasar, Palu, Ketapang, Sampit, Palu, Sorong, Manokwari, dan Jayapura. 

Tak hanya itu, perusahaan menyediakan layanan 24 jam supaya kebutuhan pengguna jasa dapat dipenuhi. Eko Rahardjo, Senior Purchasing Manager PT Salim Ivomas Pratama Tbk, mengakui tanggapan  dan permintaan pengguna jasa selalu direspon dengan cepat. Dalam pengiriman barang, PT NJE mampu dilakukan sampai ke daerah  tujuan kendati lokasinya jauh. 

Ditambahkan Eko Rahardjo, pihak NJE berani mengambil inisiatif  untuk mensurvei lokasi perkebunan kami ketika perusahaan berencana membuka lahan baru di wilayah baru. “Padahal saat itu, pihak kami belum memerlukan  jasa pengiriman ke lokasi tersebut,” kata Eko.

Menurutnya, dibandingkan perusahaan ekspedisi  lain, PT NJE dapat memenuhi kebutuhan supaya barang  tepat waktu sampai  ke tujuan. Selain itu, harga yang ditawarkan cukup bersaing.  “Supaya dapat  berkembang, PT NJE diharapkan harus mempertahankan pelayanan terbaik  dan maksimal,” kata dia.

Sementara itu,  Sotiaman Tafonao Marketing Support PT Kharismapratama Abadisejatindo, menyatakan jasa  ekspedisi PT  Nusantara Jaya  Express sudah digunakan semenjak tiga tahun lalu karena sudah dikenal profesional di bidang ekspedisi. Selain  itu, pengalaman perusahaan yang telah lama membuatnya tidak kesulitan untuk menuju lokasi yang dituju yang didukung cabang dan  jaringannya di seluruh Indonesia.

“PT Nusantara Jaya Express dapat dipercaya sampai sekarang karena memiliki ketepatan dan kecepatan dalam  membawa barang,” kata Sotiaman kepada SAWIT INDONESIA via email. 

Bachtiar Kusuma, Marketing Manager Plantation Crop PT Mitra Kreasidharma, mengakui kepiawaian  PT NJE untuk mengirimkan ke daerah yang tersulit sekalipun. Jaminan  terhadap keamanan barang sangat dijaga PT NJE supaya tidak terjadi kehilangan. Pernah satu kali, menurut Bachtiar Kusuma, ada kehilangan barang yang selanjutnya diganti total oleh  pihak NJE. Berbagai keunggulan  inilah  yang membuat kerjasama PT Mitra Kreasidharma dan PT Nusantara Jaya Express tetap bertahan selama hampir 20 tahun lamanya. 

Strategi bisnis

Untuk mendukung kegiatan pengiriman barang, PT Nusantara Jaya Express telah memiliki gudang berkapasitas 10.000 ton di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Nantinya, perusahaan berencana membangun gudang di  daerah lain untuk mengikuti perkembangan industri kelapa sawit. Firman Sitohang menyatakan pembangunan gudang ini mengantisipasi terlambatnya pengiriman ke lokasi yang diakibatkan kapasitas gudang yang ada telah penuh atau tidak ada gudang di daerah tersebut.

Menurutnya, pembangunan gudang ini sifatnya jangka panjang karena rasio kapasitas penyimpanan dan kebutuhan sudah  tidak seimbang  seperti  di wilayah Sumatera. Selain itu, keberadaan gudang untuk tempat penyimpanan sementara misalkan apabila terjadi  banjir maka barang dapat dimasukkan gudang untuk sementara. 

Terkait kebutuhan armada yang cukup banyak, PT NJE menerapkan strategi kuda tangkap kuda. Jadi, membina pengusaha lokal menjadi mitra usaha.  Sebagai gambaran, investasi truk puso mencapai Rp 700 juta. Ini belum termasuk perawatan armada dan supirnya. 

Tetapi dalam pemilihan partner, menurut Firman, tidak dapat dilakukan  sembarangan karena mesti paham dulu  motto perusahaan yakni “Kepuasan Anda Yang Utama”. Barulah dilanjutkan dengan kontrak kerjasama. “Selain itu, rejeki juga mesti dibagi-bagi tidak bisa kami ambil semua. Makanya, lebih memilih kerjasama dengan perusahaan  lokal,” ujarnya.

Dalam lima tahun mendatang, Firman optimistis  jasa logistik akan tetap tumbuh dan  masih menjanjikan karena  kondisi ekonomi Indonesia makin membaik.  Jadi, denyut perekonomian terdapat dalam jasa logistik sebab  barang industri tanpa jasa logistik  akan sulit didistribusikan. 

Untuk tahun ini, Firman Sitohang menargetkan omset pendapatan naik antara 10%-15%. Faktor penopang berasal dari kegiatan peremajaan tanaman dan pembukaan lahan baru yang  akan membutuhkan produk benih sawit dan agrokimia. Ini belum termasuk dengan adanya pembangunan pabrik kelapa sawit yang memerlukan suku cadang dan peralatan pabrik. Semua hal tersebut akan mendorong tingginya permintaaan pengiriman barang ke daerah sentra perkebunan sawit. (Qayuum Amri)

Share.
Exit mobile version