Mengapa keselamatan pekerja menjadi prioritas bagi PT Hindoli?
Kebijakan dan komitmen PT Hindoli di bidang K3 adalah mematuhi semua aturan keselamatan dan kesehatan kerja dimana pun kami beroperasi, terus menerus melakukan perbaikan kinerja agar sesuai dan relevan dengan bisnis dan operasional. Serta menekankan bahwa semua pekerjaan, betapapun mendesaknya, dilakukan dengan cara aman. Pekerja merupakan asset perusahaan yang terbesar dan kami percaya produktivitas kerja akan meningkat jika karyawan memahami bahwa mereka bekerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Mohon dijelaskan identifikasi jenis-jenis kecelakaan/insiden yang dapat terjadi di kebun dan pabrik sawit?
Pembagian jenis kecelakaan di PT.Hindoli mengacu kepada peraturan Cargill korporat, yakni kasus yang wajib dilaporkan (reportable injury) ke Cargill corporat ( dalam 24 jam) seperti kasus kecelakaan/insiden yang membutuhkan rawatan medis (Medical Aid) atau kasus kecelakaan/insiden yang menyebabkan hilangnya hari kerja (Disabling Injury). Untuk kasus-kasus insiden ringan seperti: 1st aid dan nearmiss, pelaporan dilakukan ke manajemen internal.
Beberapa contoh jenis kecelakaan yg dapat terjadi di kebun: Kontak dengan benda tajam (peralatan panen), Tertimpa pelepah/ buah saat panen sawit, Gigitan ular, Kecelakaan kendaraan. Sedangkan di Pabrik: Jatuh dari ketinggian, Kontak dengan peralatan/mesin yang beroperasi, Kontak dengan peralatan listrik
Bagaimana upaya perusahaan untuk mencegah insiden/kecelakaan kerja?
Melakukan risk assessment terhadap semua aktivitas kerja, sehingga bisa diidentifikasi skala resikonya untuk selanjutnya dapat ditentukan sistem control yang dibutuhkan untuk meminimalisir dan bahkan mengeliminasi resiko tersebut.
Kemudian dapat pula menyediakan tempat kerja aman dan sehat bagi semua karyawan dan kontraktor sesuai dengan tingkat resiko kerja.
Selain itu, memberikan pelatihan (training) bulanan kepada karyawan terkait dengan bahaya dari aktivitas yang mereka lakukan. Dapat pula dilakukan pencegahan kecelakaan dengan melaksanaan perbaikan dan perawatan mesin secara teratur.
Perusahaan dapat memberikan reward bagi karyawan/ lokasi yang menunjukkan kinerja K3 jika tidak ada kecelakaan. Selain itu, ada inspeksi lokasi kerja secara rutin untuk memastikan operasi kebun/ pabrik berjalan sesuai dengan standar yang ada. Rapat rutin untuk membahas dan menindaklanjuti tindakan korektif terhadap temuan-temuan yg dapat menyebabkan celaka, serta dilanjutkan perbaikan berkelanjutan.
Kendala apa yang dihadapi perusahaan dalam menanamkan aspek keselamatan kerja?
Tantangan terbesar adalah menciptakan budaya aman dimana karyawan memandang safety sebagai kebutuhan dan secara aktif bertindak aman; bukan melaksanakan praktik-praktik keselamatan karena takut dengan atasan atau hukuman yang diberlakukan.
Karyawan perkebunan terutama karyawan baru atau pindahan dari perusahaan lain pada umumnya belum terbiasa dengan disiplin kerja yang ada diperusahaan sehingga diperlukan upaya upaya untuk memastikan pemahaman atas inisiatif safety.
Selain itu, jumlah pekerja yang banyak dengan tingkat pendidikan minimum dan rendahkan pengetahuan K3 serta sebaran pekerja di luasan kebun yang besar, seringkali menyulitkan proses pemantauan/control terhadap budaya keselamatan kerja mereka.
Mohon dapat dicontohkan pola keselamatan kerja di kebun dan pabrik sawit?
Menyediakan panduan tertulis terkait K3, memberikan pelatihan berkala agar pekerja memahami panduan tersebut, melakukan monitoring dan audit berkala terkait implementasinya di lapangan, memberikan laporan dan umpan balik terhadap kinerja K3 di lapangan kepada manajemen sebagai bahan tinjauan untuk proses yang lebih baik lagi.
Apakah ada reward and punishment atas penanganan aspek keselamatan kerja di perusahaan?
Jadi, sudah ada reward and punishment system yang tersedia di perusahaan. Untuk reward, tersedia per lokasi dan bagi karyawan perorangan.