Grup Musim Mas berkomitmen penuh mendukung program B20. Mempunyai pengalaman panjang dan inovasi terdepan dalam menghasilkan produk turunan berbasis sawit.
“Kesiapan Musim Mas dalam program B20, tidak perlu dipertanyakan. Kami sudah berpengalaman sebagai produsen biodiesel sejak 2007,” kata Togar Sitanggang, Senior Manager Grup Musim Masdalam wawancara pada pertengahan September 2018.
Musim Mas adalah salah satu perusahaan pionir pengembangan biodiesel di Indonesia. Kelompok usaha yang berdiri pada 1932 ini mempunyai visi jangka panjang. Di saat perusahaan lain belum menghasilkan biodiesel, perusahaan mengoperasikan fasilitas produksi biodiesel di Sumatera Utara pada 2007. Kala itu, perusahaan ingin membantu pemerintah mewujudkan program Bahan Bakar Nabati (BBN) salah satunya biodiesel.
Togar menjelaskan bahwa perusahaan memikirkan pembangunan unit produksi biodiesel sebagai upaya membantu program Bahan Bakar Nabati (BBN). Program ini mulai berjalan dengan keluarnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 32/2008 mengenai penyediaan, pemanfaatan, dan tata niaga bahan bakar nabati sebagai bahan bakar lain. Khusus regulasi ini mengatur pemakaian biodiesel di sektor transportasi.
“Musim Mas ini sejak awal berkomitmen membantu negara ini dalam mewujudkan pemakaian biodiesel. Kami ingin berpartisipasi melalui refineri yang kami bangun ,” kata Togar.
Togar Sitanggang menjelaskan bahwa fasilitas produksi biodiesel perusahaan juga terintegrasi untuk menghasilkan produk oleokimia seperti fatty acid. Lantaran proses produksi biodiesel berasal dari fatty acid dicampur dengan metanol. “Memang awalnya biodiesel kami dihasilkan dari pabrik oleokimia,”jelasnya.
Kekuatan Musim Mas adalah inovasi dan pengalaman. Perusahaan yang awalnya mencetak sabun mandi, kini menjelma sebagai kelompok usaha yang terintegrasi dari hulu, middle, sampai hilir. Togar menuturkan lini bisnis perusahaan sudah terpadu yang mencakup rantai produk sawit. Produk yang dihasilkan bernilai tambah tinggi semisal speciality fats, oleokimia, sabun, lilin, biodiesel, dan produk fungsional lain.
Dengan pengalaman sebagai produsen hilir, tidaklah sulit bagi Musim Mas untuk memenuhi permintaan biodiesel untuk dalam dan luar negeri. Togar mengakui pasar luar negeri menjadi target utama pemasaran Musim Mas di awal pabrik biodiesel berdiri. Uni Eropa merupakan negara tujuan utama penjualan biodiesel Musim Mas.
“Makanya, Musim Mas dapat memenuhi syarat Eropa. Produk kami memiliki tingkat CFPP (Cold Filter Plug Point) lebih kurang sepuluh ,”ungkapnya.
Saat ini, pabrik biodiesel di Sumatera Utara berkapasitas 400 ribu metrik ton per tahun. Adapula pabrik biodiesel di Dumai berkapasitas 385 ribu metrik ton per tahun dan pabrik biodiesel di Batam berkapasitas produksi 780 ribu metrik ton per tahun.
Togar menyebutkan ada satu pabrik biodiesel lagi yang dibangun di Bagendang Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Pabrik ini berkapasitas 350 ribu metrik ton. “Dengan adanya pabrik ini, total kapasitas kami sekitar 1,9 juta ton,”jelasnya.
Jejaring Musim Mas sampai ke negara lain. Musim Mas juga mengelola tiga unit pabrik biodiesel di Spanyol dan satu unit di Italia. “Sebelum mandatori berjalan di dalam negeri, fokus penjualan memang ditujukan ke Eropa. Mereka sudah concern penggunaan biofuel,” tambah Togar.
Kekuatan Musim Mas menembus pasar luar negeri karena ditopang jaringan logistik dan instalasi tangki yang kuat. Mengutip situs resmi perusahaan, Musim Mas didukung jaringan instalasi tangki yang komprehensif di pelabuhan besar di seluruh Indonesia. Adapula armada truk yang besar, tangki darat, dan kapal untuk memberikan solusi pelayanan terbaik kepada pelanggan.