Kurangnya pasokan bahan baku nabati yang terjamin telah menghambat upaya sektor swadaya untuk mendirikan pabrik biodiesel di India. Sejauh ini hanya dua perusahaan, Naturol Bioenergi Limited (NBL) dan Biotecnology Online selatan, telah memeulai proyek biodiesel, keduannya di negara bagian selatan Andhra Pradesh. Naturo Bioenergy, sebuah kemitraan antara perusahaan biodiesel Australia Energea Gmbh dan perusahaan investasi Fe Clean Energy, berencana membangun pabrik biodiesel 300 ton/hari (90.000 ton/tahun). Pemerintah negara bagian mengalokasikan 120.000 hektar lahan untuk budidaya jarak pagar ke perusahaan, namun budidaya belum dimulai. Pentani menuntut agar pasar menetapkan harga minyak biji jarak pagar, tapi Naturol ingin pemerintah mematok harga untuk mengurangi resikonya dalam produksi. Biotecnology Online Selatan memiliki proyek 30 ton/hari (9.000 ton/tahun), yang membutuhkan sekitar 9.500 ton/tahun minyak. Mereka mengharapkan untuk mendapatkan sekitar 6.000 ton/tahun melalui budidaya minyak Jatropha dan Pongamia Pinnata di tanah kosong, dan berencana untuk membuat keseimbangan melalui lemak hewani.
Karena kesulitan pengadaan minyak jarak dan kurangnya infraktruktur yang dikembangkan dapat menghambat produksi diodiesel yang substansial pada tahun 2011-2012, mengimpor biodiesel mungkin diperlukan, terutama jika harga minyak mentah terus meningkat. Eropa dan Amerika Serikat dengan cepat meningkatkan produksi, namun biodiesel mereka terutama diperlukan bagi konsumsi domestik. Impor biodiesel India mungkin berasal dari negara-negara berkembang.
Sumber: GAPKI