Jakarta, Sawit Indonesia – Setelah terjadinya kenaikan pada beras, kini minyak goreng yakni MinyaKita yang dijual Bulog juga dilaporkan akan mengalami kenaikan. Hal itu berdasarkan Surat Edaran No 3 Tahun 2023 Tentang Pedoman Penjualan minyak goreng Minyakita. Sehingga kenaikan tersebut dinilai cukup berdampak pada kemampuan beli masyarakat.
Kepala Perum Bulog Subdivre Tarakan, Sri Budi Prasetyo membenarkan rencana tersebut. Ia menegaskan, naiknya harga Minyakita merupakan kebijakan pemerintah pusat. Pun demikian, ia menegaskan jika Bulog tidak ikut terlibat dalam pendistribusian Minyakita lantaran distribusi Minyakita merupakan wewenang dari Dinas Perdagangan.
“Benar akan ada (kenaikan) sesuai Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Minyakita. Kalau harga sekarang masih sebesar Rp 14 ribu per liter, tapi nanti mengalami naik. Untuk kenaikan belum dipastikan. Untuk Minyakita kebetulan kami tidak ikut mendistribusikan. Mungkin lebih ke Dinas Perdagangan yang lebih tahu,” ujarnya, Jumat (24/5).
Diterangkannya, meski di tahun 2023 Perum Bulog Tarakan menerima penugasan dari pemerintah sebagai distributor pertama Minyakita. Namun di tahun ini pihaknya belum memperoleh kuota penugasan. Sehingga ia menegaskan jika pihaknya belum mengetahui cukup banyak secara teknis mengenai rencana kenaikan tersebut. Walau demikian, meski tidak ditunjuk sebagai distributor Minyakita, Perum Bulog Tarakan mengantinya dengan mendistribusikan minyak goreng premium merek Minyak Rezki.
“Jadi kami tidak mendapatkan penugasan untuk mendistribusikan MinyaKita tahun ini. Tapi kalau untuk minyak goreng yang didistribusikan Bulog sih ada, tapi bukan MinyaKita, merek lain. Ia menegaskan nantinya Bulog akan menjual 2 merk minyak goreng, yang digadang-gadang harganya tidak berbeda jauh dengan minyak merek Minyakita bahkan kemungkinan akan lebih murah.
“Merknya Minyak Tropical dan Minyak Rezki dijual di harga Rp16.000 per liter dan sekarang banyak peminat. Kini kami coba ke minyak goreng premium merek Tropical yang asalnya dari Jakarta.
Sejumlah pedagang di Pasar Tengguyun, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) mengeluhkan kenaikan harga Minyakita. Salah satunya, Nursiah (46), pedagang yang telah berjualan bahan sembako selama puluhan tahun di Pasar Tenguyun. Ia mengakui jika kenaikan harga minyakita terjadi di seluruh daerah di Indonesia, tak terkecuali di Kota Tarakan.
“Saat ini harga Minyakita Rp 17 ribu per liter. Satu bulan yang lalu, harganya masih sekitar Rp 15 ribu. Sejak satu bulan yang lalu naiknya. Memang dari pusatnya naik bukan hanya disini. Sebenarnya Minyakita termasuk minyak yang paling laris dibeli karena murah,” jelasnya.
“Ada yang 5 liter tapi dicek cuma 4 liter, itu juga harganya sekarang Rp 85 dulu Rp 70. Minyak biasa Rp 18 ribu itu yang paling murah. Pembeli masih banyak karena paling murah,” ulasnya.
Sumber: prokal.co