Bagian II
Faktor kekhawatiran kedua yang muncul adalah meningkatanya secara dramatis prevalensi diabetes mellitus tipe 2 (T2DM) di Indonesia dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Berbagai bukti epidemiologis telah menunjukan hubungan yang erat berkorelasi positif secara linier antara konsentrasi kolestrol darah dan resiko kardiovaskular dengan T2DM.
Hal ini diperkuat dengan berbagai studi yang memperlihatkan penanganan atau pencegahan gejala pernyakit kardiovaskular seperti stroke, dapat diturunkan sebesar 22% dengan mengatasi tinggkat kolestrol dalam darah dan kondisi T2DM. Dengan demikian, maka asumsi dampak kesehatan dari komsumsi minyak sawit tidak lagi terbatas pada resiko pernyakit kardiovaskular, namun dapat meluas ke T2DM.
Sumber : Minyak Sawit : Resiko Diabetes?, Kementerian Pertanian, Seafast Center LPPM-IPB dan GAPKI