JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Minamas Plantation menjalankan upaya serius sebagai upaya pencegahan kebakaran pada tahun ini melalui program Desa Mandiri Cegah Api. Sejak 2015 lalu, Minamas Plantation menerapkan program pencegahan kebakaran di 19 desa di daerah Sumatera dan Kalimantan Selatan.
Sebagai contoh di Jambi, ada empat desa yang bergabung dalam program Desa Mandiri Cegah Api yaitu Desa Sumber Agung, Desa Parit, Desa Arang-Arang, dan Desa Gambut Jaya. Keempat desa mendapatkan pendampingan dari anak usaha Minamas, PT Bahari Gembira Ria, dan menggandeng Universitas Jambi (UNJA).
Program yang melibatkan para peneliti dan tim ahli bersama tenaga pendamping, melalui kegiatan pendampingan. Di antaranya hidup bersama di tengah-tengah masyarakat, mengidentifikasi faktor-faktor sosial ekonomi dan mengevaluasi pendekatan yang tepat untuk diterapkan di wilayah bersangkutan.
Keempat desa di Jambi tadi memperoleh manfaat program Desa Mandiri Cegah terutama bagi sekitar 8.239 jiwa penduduk dengan luas area sebesar 40.051 Ha. Di desa-desa tersebut, sejak tahun 2011–2016, rata-rata terjadi kebakaran besar hampir 2 kali dalam setahun, karena 60% lahannya berada di lahan gambut.
Pada tahun 2017-2018 atau tepatnya, sejak program DMCA berjalan, masyarakat telah mulai mengembangkan praktek membuka lahan tanpa membakar dan mengembangkan sistem pengomposan. Selama periode program berjalan, hampir tidak pernah ada lagi terjadi kebakaran didaerah tersebut. Hal ini juga didukung oleh curah hujan yang cukup tinggi sehingga kondisi lahan tetap basah.
Head Plantation Operations Minamas Plantation, Roslin Azmy Hassan, menyampaikan kerjasama PT Bahari Gembira Ria dengan Universitas Jambi terbukti telah mengurangi kebiasaan membakar dalam membuka lahan, turun secara signifikan di 4 desa.
“Selain itu, masyarakat desa juga memperoleh ilmu tentang pola menanam dengan sistem zero burning, pemetaan dan pembuatan peta desa serta pembuatan aturan-aturan desa yang sudah lama tidak terpakai dan nantinya akan diterapkan oleh kelompok-kelompok desa yang sudah terbentuk,” ujar Roslin
Roslin menambahkan, para pendamping dari Universitas Jambi juga akan terus memastikan adanya peningkatan keterlibatan dan pemahaman masyarakat desa mengenai praktik-praktik pertanian berkelanjutan.
Program pencegahan kebakaran juga mendapat sambutan positif dari Rektor Universitas Jambi, Johni Najwan. “Pihaknya mengucapkan banyak terimakasih atas sinergi yang dilakukan antara Universitas Jambi dengan Minamas Plantation dalam program pencegahan kebakaran.
“Program tersebut, sesuai dengan semangat Universitas Jambi dalam penerapan Perda No.2 Tahun 2016 tentang Implementasi Pencegahan Kebakaran dan Lahan. Peraturan daerah yang lahir atas sumbangsih dan peran aktif para tenaga ahli UNJA,” tambah Johni.
Johni mengapresiasi program Minamas Plantation sebagai upaya konkret untuk memastikan tata kelola perkebunan yang sangat memperhatikan aspek lingkungan dan mengedepankan prinsip pengelolaan perkebunan sawit yang berkelanjutan serta memberikan dampak bagi kesejahteraan petani. (Robi Fitrianto)