Program Sekolah Peduli Api yang diinisiasi menjadi langkah konkrit dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan melibatkan masyarakat dan stakeholders, termasuk satuan pendidikan
Sekitar pukul 07.30 WIB, terlihat turun dari speedboat para tamu undangan mulai berdatangan memasuki halaman SDS 021 Teluk Bakau Estate. Pagi itu, terjadwal pada pukul 08.00 WIB akan diadakan Deklarasi Sekolah Peduli Api, di SDS 021 Teluk Bakau Estate (TBE), Kecamatan Pelanginan, Indragiri Hilir – Provinsi Riau, pada Rabu (23 November 2022).
Program Sekolah Peduli Api, adalah rangkaian program peduli lingkungan yang diprakarsai Minamas Plantation dan melibatkan Indonesia Heritage Foundation (IHF). Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan peduli lingkungan, khususnya bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Sebelumnya, pada 2021 Minamas Plantation sudah memulai program Guru Peduli Api melalui sosialisasi pendidikan Karakter. Program ini melibatkan 750 guru dan Kepala Sekolah di 70 sekolah di sekitar wilayah operasional perusahaan dari tingkat taman kanak-kanak, SD, SMP dan SMA.
Diketahui, Minamas Plantation sejak 2015 telah bekerjasama dengan IHF untuk melaksanakan program-program yang berkaitan dengan kepedulian pada lingkungan.
“Sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi dampak karhutla, maka diperlukan suatu upaya sinergis dari para pemangku kepentingan, khususnya pelibatan (involvement) masyarakat dan seluruh stakeholder termasuk dunia pendidikan,” ujar Regional Chief Executive Officer (CEO), PT Minamas Plantation, Mohd. Amri Baharuddin, saat ditemui di lokasi Deklarasi Sekolah Peduli Api, pada Rabu (23 November 2022).
Dikatakan Amri, pihaknya menginginkan agar keterlibatan sekolah secara aktif mencegah dan menanggulangi karhutla di lingkungan sekitarnya. “Kesadaran dan kepedulian terhadap bahaya karhutla perlu ditanamkan sejak usia dini. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menanamkan kecintaan terhadap lingkungan dari bangku sekolah melalui pendidikan yang berkarakter dan berwawasan lingkungan,” katanya.
“Sementara, untuk program Sekolah Peduli Api tujuannya tak lain untuk meningkatkan kesadaran akan peduli lingkungan khususnya bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) khususnya bagi para guru di sekitar wilayah operasional Minamas Plantation. Agar dapat menjadi agen perubahan yang dapat membuat anak didik dan generasi muda menjadi lebih mencintai lingkungan,” imbuh Amri, saat menyampaikan sambutan.
Dari informasi yang dihimpun Redaksi Majalah Sawit Indonesia, untuk Program Sekolah Peduli Api, pada 2022 dimulai di wilayah Provinsi Riau khususnya Kabupaten Indragiri Hilir. Dengan melibatkan 5 Sekolah sebagai Pilot Project, 34 Kelas, 50 Tenaga pendidik, 850 orang siswa dengan total 1.275 jam selama satu tahun pengaliran pilar karakter di sekolah.
“Melalui kampanye Sekolah Peduli Api, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran akan peduli lingkungan khususnya bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Khususnya bagi para guru disekitar wilayah operasional minamas agar dapat menjadi agen perubahan yang dapat membuat anak didik dan generasi muda menjadi lebih mencintai lingkungan,” jelas Regional CEO Minamas Plantation.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 134)