JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Volvo Construction Equipment (CE) siap menjalankan penggunaan B20 untuk mesinnya untuk mendukung peraturan pemerintah tentang penggunaan B20 di industri alat berat Indonesia.
Kini, Volvo CE memastikan semua mesin dapat menggunakan bahan bakar yang mengandung 20 persen biodiesel. Volvo CE menjadi salah satu manufaktur yang menerapkan penggunaan biodiesel B20 untuk mesinnya demi memenuhi peraturan pemerintah. Peraturan tersebut mewajibkan 20 persen kandungan biodiesel lokal dalam solar.
“Kami sangat senang bahwa kini Indonesia mulai beralih ke biodiesel yang tentu sejalan dengan wawasan Volvo,” jelas Indra Wirawan selaku Marketing Communications and Retail Development Director PT Volvo Indonesia dalam keterangan resmi.
“Penggunaan biodiesel akan membantu mengurangi dampak merugikan bagi lingkungan yang disebabkan oleh emisi karbon dioksida, bahan partikulat, sulfur, dan hidrokarbon.”
Seperti yang diketahui, pada akhir 2018 lalu pemerintah Indonesia mengenalkan mandatori B20 sebagai upaya untuk menekan angka impor migas sekaligus mengurangi dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap sektor industri. Volvo CE sendiri sudah cukup lama mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Sejak 2009, Volvo CE telah melakukan serangkaian inovasi seperti penggunaan bahan bakar terbarukan di mesin mereka. Ditambah dengan mengenalkan teknologi kendaraan listrik di beberapa modelnya, Volvo diyakini mampu menjadi pemain penting dalam industri yang berbasis pada lingkungan.
“Mesin buatan Volvo sebenarnya telah kompatibel dengan biodiesel sejak 2009. Kami senang bahwa pelanggan kami di Indonesia sekarang bisa ikut memanfaatkan teknologi biodiesel, sehingga tidak sebatas mengikuti anjuran pemerintah soal B20 namun juga dapat turut serta membangun lingkungan yang lebih baik,” terang Indra.
Kini, Volvo CE telah mengenalkan compact excavator bertenaga listrik pertama di dunia, EX2, yang dilengkapi dengan sistem penggerak listrik dan aktuator linear elektromekanis. Meskipun terlalu dini untuk mengatakan bahwa Volvo akan beralih sepenuhnya ke mesin listrik, namun Volvo percaya elektrifikasi bakal menjadi masa depan industri alat berat.
Prototipe EX2 membuktikan determinasi Volvo dalam menghasilkan emisi 0% tanpa mengorbankan tenaga seperti yang dilakukan mesin diesel konvensional. Selain pada model compact excavator, Volvo juga memproduksi prototipe hybrid untuk model wheel loader, LX1. Kendati tidak sepenuhnya digerakkan oleh tenaga listrik seperti EX2, LX1 telah lolos uji ratusan jam kerja dan terbukti mampu menghemat bahan bakar sebesar 50% dibandingkan wheel loader konvensional. Hal ini juga dapat diartikan sebagai 35% pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi gas rumah kaca.
Selain kedua model di atas, Volvo juga memiliki HX1, prototipe kendaraan angkut tanpa awak bertenaga baterai. Konsep ini merupakan jawaban atas tantangan untuk menginisiasi elektrifikasi di tambang terbuka. Prototipe ini juga telah meraih penghargaan bergengsi di bidang inovasi industri.