Jakarta, SAWIT INDONESIA – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menilai perguruan tinggi INSTIPER Yogyakarta yang fokus pada pertaniansudah sesuai dengan kebutuhan.Untuk itu harus mengajarkan cara-cara pertanian yang baru berproduktivitasdan memiliki kualitas tinggi sehingga tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal melainkan dinikmati olehmasyarakat dunia (global). Hal tersebut disampaikan saat memberikan Kuliah Umum, salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-64 INSTIPER Yogyakarta, pada Sabtu (10 Desember 2022), Grha INSTIPER.
Dikatakan Mentan Syahrul, sektor pertanian sangat penting.Sektor pertanian bukan saja untuk makan, tetapi menjadi lapangan kerja serta membuat sektor lain terenergi, bahkan sudah menjadi industri yang mampu membuat energi baru terbarukan. Ke depan, energi (minyak)tidak dari fosil, tetapi harus dari sawit dan mungkin saja dari hasil pertanian lainnya.
“Selain itu, kebutuhan farmasi dan produk kosmetik juga dari sektor perkebunan dan pertanian. Oleh karena ituorang yang tidak paham pertanian apalagi kalau mau menjadi pejabat harus memahami pertanian. Alam dan cuaca bagus, orangnya banyaktetapi yang dibutuhkan yaitu orang yang memiliki frame akademik dan intelektual yang baik terhadap pertanian. itulah fungsinya perguruan tinggi pertanian, yang mampu membekali SDM dengan frame akademik dan intelektual sesuai dengan era-nya,” ucapnya dihadapan peserta acara Dies Natalis ke-64 INSTIPER Yogyakarta.
Selanjutnya, ia mengatakan tentu sektor pertanian di masa mendatang yaitu sektor pertanian yang menggunakan teknologi digital dan Artificial Intelligent (AI). Pertanian dengan Robot Construction dan Artificial Intelligent, serta pertanian yang menggabungkan varietas untuk mendapatkan tingkat produktivitasyang lebih baik. Membangun pertanian yang lebih efisien, perguruan tingga INSTIPER memiliki peran yang sangat penting.
“Kalau orang memiliki keahlian di bidang pertanian dan bertani, bisa dipastikan mereka bukan orang miskin, paling tidak apa yang ditanam untuk makan, dijual dan dibagikan. Yang bisa berbagi itu orang kaya. Paradigma pada pertanian lama harus diubah, pertanian tidak kotor melainkansektor yang menghasilkan. Kalau mau jadi orang kaya, menjadi petani. Bahkan lulusan dari INSTIPER mampu mengelola lahan di halaman depan rumah dengan baik dengan smart farming,” lanjutnya.
Selain mengapresiasi perguruan tinggi (INSTIPER) yang fokus pada sektor pertanian, Mentan Syahrul juga mengajak INSTIPER memperbaiki kondisi lahan yang ada di Jawa dan mengintervensi lahan pekarangan yang ada di masyarakat agar lebih sehat dan bisa untuk lahan pertanian yang produktif.