JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pemerintah telah selesai membuat ujicoba penerapan biodiesel campuran 20% atau B2O di semua jenis kendaraan. Diproyeksikan pelaksanaan B20 siap berjalan menjelang akhir tahun ini.
“Sudah dites, dan tidak ada masalah. Kita sanggup (B20)di akhir tahun ini. Dan akan lari menuju B30,” kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di sela Kongres Teknologi Nasional 2018, Kamis (19 Juli 2018).
Luhut menjelaskan bahwa implementasi B20 secara otomatis mengurangi impor BBM jenis solar sebanyak 20%. Dampak positif lainnya adalah mendongkrak harga buah sawit yang menjadi campuran bahan bakar tersebut.
“Jika sawit diserap untuk ini (biodiesel). Maka harga pasar internasional bakal naik. Nantinya, yang menikmati yang rakyat kita, petani sawit yang kecil-kecil itu, dengan luasan 40% di sini,” ucap Luhut.
Sekarang ini penerapan B20 akan diterapkan untuk kereta api. Menurut Luhut, BPPT menyatakan penerapan itu memungkinkan untuk dilakukan menyeluruh pada akhir 2018.
Dalam rapat pekan lalu, Presiden Joko Widodo menggelar rapat untuk membahas dampak perang dagang dan normalisasi moneter terhadap ekonomi nasional. Hasil dari rapat itu, Pemerintah melansir beberapa kebijakan, salah satunya adalah percepatan implementasi B30.
“Kita kejar ke B30. BPPT juga sudah uji coba 20.000 km untuk pakai B30. Ternyata tidak ada masalah. Saya dukung [untuk dipercepat],” ujar Presiden.