JAKARTA , SAWIT INDONESIA – Pemerintah melanjutkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang sebelumnya sempat terhenti karena musim kemarau panjang. Hal tersebut diungkapkan Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pada Selasa (24 September 2019), di kantornya.
Menurut Menko Darmin di musim kemarau menanam kelapa sawit itu berat kemungkinan tidak akan tumbuh. Tetapi di minggu-minggu mendatang program PSR akan dijalankan lagi karena di beberapa daerah Sumatera Utara dan Aceh sudah mulai turun hujan.
Dalam program PSR yang diperuntukkan untuk petani sawit, petani sawit akan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp25 hektar. Dana tersebut untuk membiayai penanaman sawit rakyat. Petani sawit yang akan mendapatkan dana maksimum memiliki lahan 4 hektar.
“Jika petani memiliki lebih dari 4 hektar, selebihnya biaya sendiri. Nantinya, petani mendapatkan dana 25 juta/ha. Dana diberikan kepada petani yang tanaman sawitnya usianya sudah lebih dari 25 tahun atau usia tanaman belum 25 tahun tetapi karena bibitnya salah produktifitasnya rendah,” ujar Menko Darmin.
Lebih lanjut, Darmin mengatakan dana Rp 25 juta digunakan untuk menebang pohon tua atau yang tidak produktif, membersihkan lahan dan membeli bibit yang bersertifikat. “Sehingga tidak ada lagi cerita, setelah bibit ditanam dan berbuah produktifitasnya rendah cuma 2 ton/ha/tahun,” tambahnya.
Untuk meningkatkan produktivitas petani, saat ini sudah ada bibit sawit bersertifikat yang mampu memproduksi 9-10 ton/ha/tahun.
Terkait dengan lahan yang sudah siap untuk program PSR, Menko Darmin menegaskan saat ini sudah ada 84 ribu hektar lahan petani yang siap diremajakan.
Program yang sempat terhenti karena kemarau panjang, sesuai arahan Presiden, program PSR akan dilaksanakan lagi. Jadi, kita tidak menunggu lagi atau kecocokan waktu dengan Presiden untuk melaksanakan PSR. “Kita akan memulai per daerah untuk memudahkan pengontrolan,” pungkasnya
Sesuai dengan aturan yang ada, apabila petani sudah masuk daftar verifikasi yang akan dilaksanakan program PSR maka petani diharuskan membuka rekening untuk menerima transfer (dana) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan – Kelapa Sawit (BPDP-KS) sebesar Rp25juta/hektar. “Sampai saat ini sudah 43% dari 84 ribu hektar dana PSR yang sudah direalisasikan.
“Mulai pekan depan kita akan menyiapkan supaya PSR berjalan secara kontinyu tetapi memang diprioritaskan di daerah Sumatera bagian Utara yang sudah mulai turun hujan,” tutup Darmin saat mengakhiri Konferensi Pers.
Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Medali Emas Manurung menuturkan peremajaan di wilayah lain secara luas tetap bakal berlangsung ketika musim hujan tiba pada November mendatang.
“Kalau di Sumatra Utara sudah mulai persiapan 15 hari lalu. Saya pikir minggu depan sudah bisa mulai, di sana sudah ada sebaran hujan,” kata Gulat seperti dilansir dari laman bisnis.com.