Produk gramoxone yang dikenal pengendali gulma dihasilkan di pabrik Syngenta Indonesia yang berlokasi di Gunung Putri, Jawa Barat. Sekitar 80-85% dari produksinya ditujukan memenuhi kebutuhan domestik.
Pada awal Juni 2017, tim redaksi SAWIT INDONESIA berkesempatan berkunjung ke Pabrik Syngenta yang berlokasi di Gunung Putri, Jawa Barat. Menempati lahan seluas seluas 32 ribu m2 dengan luas bangunan mencapai 12 ribu m2, disinilah dihasilkan produk perlindungan tanaman seperti herbisida, insektisida, dan fungisida. Pabrik Syngenta di Gunung Putri adalah fasilitas untuk Formulation, Filling and Packing (FF&P) bagi produk perlindungan tanaman Syngenta.
Pabrik FF&P Syngenta Gunung Putri memiliki total kapasitas produksi sebesar 58 juta liter per tahun. Produk utamanya adalah Herbisida, Gramoxone mencapai 86 persen diikuti oleh insektisida dan fungisida.
“Sekitar 80-85 persen dari produksi site FF&P Syngenta Gunung Putri ditujukan untuk pasar lokal Indonesia sementara sisanya sebesar 10-15 persen diekspor ke beberapa negara seperti Filipina, Thailand, dan negara lainnya,” ungkap President Director Syngenta Indonesia Parveen Kathuria.
Pabrik Syngenta di Gunung Putri dibangun pada tahun 1983 dan merupakan salah satu dari 9 pabrik FF&P di kawasan Asia Pasifik. Dalam komplek bangunan pabrik Syngenta di Gunung Putri ini terdapat fasilitas terdiri dari bangunan kantor dan kantin karyawan, gudang, mesin, bangunan produksi, bangunan formulasi, serta bangunan pembuangan limbah.
Sekitar 80-85% dari produksi site FF&P Syngenta Gunung Putri ditujukan untuk pasar lokal Indonesia sementara sisanya sebesar 10-15% diekspor ke beberapa negara seperti Filipina, Thailand, dan negara lainnya.